Tepuk Tangan Riuh, Ketika Puti Soekarno Menari

  • Whatsapp

Banyuwangi – Puti Guntur Soekarno yang maju Calon Wakil Gubernur Jawa Timur, disambut meriah di kampung adat suku Osing, di Desa Kemiren, Glagah, Banyuwangi. Ia bahkan tertarik ikut menari Gandrung.

“Selamat datang Mbak Puti di kampung kami. Kami senang dikunjungi. Semoga selalu ingat dengan kami,” kata tetua kampung menyambut, Sabtu (27/1/2018) siang.

Banyuwangi memang memelihara kampung adat Osing. Pemerintah Daerah setempat membantu anggaran pada warga yang mempertahankan model rumah adat.

“Nanti kalau Gus Ipul dan Mbak Puti terpilih, saya harap ada dukungan anggaran Pemprov Jatim untuk pelestarian budaya,” kata Made Cahyana, Ketua DPRD Banyuwangi, yang mengiringi Puti.

Saat tiba, Cucu Bung Karno itu disambut ramah. Gamelan khas Banyuwangi pun ditabuh meriah. Mereka juga dijamu dengan makanan khas kampung adat, yang disajikan berjejer di atas tikar, di tengah jalan.

Pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf itu juga berkesempatan untuk melihat kehidupan di kampung Osing. Beberapa peralatan tradisional tersedia di tempat itu, seperti lesung alat penumbuk padi, untuk menyambut tamu.

Beberapa penari cantik ke luar dan memainkan tarian Gandrung, diiringi irama gamelan dan lagu ‘Umbul-Umbul Blambangan’.

Puti pun tak tahan. Ia ikut nimbrung menari. Berbaur dengan penari, Puti menggerak-gerakkan tangan dengan selendang. Kelihatan luwes. Tepuk tangan pun meriah.

“Kita harus bangga dengan kepribadian kita, Bangsa Indonesia. Sebagai angkatan muda, saya tidak ingin meninggalkan adat tradisi dan kebudayaan kita sendiri. Dalam kebudayaan bangsa Indonesia itu, Bung Karno menggali dasar negara kita, Pancasila,” kata Puti.

Lebih lanjut Puti menyampaikan, semua punya tugas untuk melestarikan budaya, yang menjadi bagian jiwa Indonesia.

“Seperti tertulis dalam lagu nasional kita ‘Indonesia Raya’: bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Saya ingin masyarakat Jawa Timur hidup bahagia dengan budayanya,” kata Puti

Puti mengutip ajaran Trisakti, yang diwariskan Bung Karno, kakeknya. “Yakni, berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian dalam bidang kebudayaan,” pungkasnya.

beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *