Terapkan Aspek Keberlanjutan dalam Proses Bisnis dan Operasional, SIG Raih Tiga Penghargaan SPEx2 Award 2024

  • Whatsapp
SVP Sustainability Office SIG, Johanna Daunan (kedua kanan) bersama penerima penghargaan pada ajang The 9th Annual SPEx2 Award 2024 di Four Seasons Hotel, Jakarta, pada Rabu (31/7/2024).

Jakarta,beritalima.com- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) meraih tiga penghargaan bergengsi di ajang Strategy into Performance Execution Excellence Award (SPEx2 Award), atas keberhasilan Perusahaan dalam menjalankan proses bisnis dan operasional berdasarkan aspek keberlanjutan dan tata kelola yang baik.

Tiga penghargaan yang diraih antara lain The Best Execution Winner in Manufacturing Industry, The Best Company in Executing Sustainability & Governance in Manufacturing Industry, dan Outstanding Achievement in Sustainability & Governance. Penghargaan diserahkan oleh Wakil Pemimpin Redaksi Kontan, Titis Nurdiana kepada SVP Sustainability Office SIG, Johanna Daunan pada ajang The 9th Annual SPEx2 Award 2024 yang diselenggarakan oleh GML Performance Consulting bekerja sama dengan Kontan Media di Four Seasons Hotel, Jakarta, pada Rabu (31/7/2024).

Corporate Secretary SIG, Vita Mahyreni mengatakan, aspek keberlanjutan yang menyelaraskan fokus kegiatan ekonomi, sosial, dan perlindungan lingkungan, adalah kunci untuk mewujudkan visi Perusahaan dan secara bersamaan, memastikan keberlangsungan ketersediaan sumber daya untuk generasi mendatang. Didasari komitmen tersebut, Perusahaan menyusun Sustainability Roadmap 2030 SIG yang mengatur strategi, indikator, target keberlanjutan, dan kehadiran Komite Keberlanjutan yang mengawasi dan mengawal bisnis Perusahaan agar sesuai dengan peta jalan keberlanjutan.

“Ini merupakan bentuk komitmen kuat dari manajemen karena pada akhirnya semua inisiatif yang kami lakukan akan mendukung transisi SIG menuju industri hijau, terutama dalam upaya SIG menghadirkan semen hijau dan produk-produk turunannya, untuk mendukung pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Vita Mahreyni.

Di tengah upaya global mengurangi laju perubahan iklim, SIG terus meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF). Perusahaan juga menerapkan teknologi digitalisasi dalam proses produksi, untuk efisiensi energi dan optimalisasi produksi. SIG juga mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) melalui penggunaan panel surya dan optimasi konversi energi gas panas buang dari proses produksi semen menjadi energi listrik (Waste Heat Recovery Power Generation). Hingga akhir semester I/2024, SIG berhasil menurunkan Intensitas Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 19,21% dari baseline 2010.

Lebih lanjut, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menjelaskan, inisiatif SIG dalam transisi menuju industri hijau mendukung kebutuhan pembangunan saat ini dan yang akan datang. SIG pun terus fokus menciptakan peluang untuk mendorong penggunaan semen hijau, salah satunya dalam proyek pembangunan IKN yang mengusung konsep sustainable and smart city melalui kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) dan kepemilikan saham di PT Karya Logistik Nusantara.

Sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Indonesia, SIG memiliki semen hijau dan beragam produk turunan yang diproduksi ramah lingkungan. Semen hijau SIG memiliki emisi karbon yang lebih rendah hingga 38%, jika dibandingkan dengan semen konvensional. Produk semen hijau SIG di antaranya; semen multifungsi, semen masonry untuk aplikasi non-struktural, semen curah untuk berbagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah.

Demikian juga produk inovasi turunan semen seperti beton berpori untuk menjaga penyerapan air permukaan ke dalam tanah, beton cepat kering yang memungkinkan perbaikan jalan secara cepat sehingga tidak perlu penutupan jalan selama berjam-jam, serta beton dekoratif yang estestis. ”Selain rendah karbon, produk SIG juga memiliki kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi yaitu di atas 90%. Semua keunggulan ini membuat produk SIG sangat relevan untuk diaplikasikan dalam pembangunan di Indonesia,” ujar Vita Mahreyni.(*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait