JAKARTA, Beritalima.com– Perkembangan penyebaran pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat, bangsa dan negara mengalami kejadian yang luar biasa (extra ordinary). Penerapan pembatasan berbagai bentuk belum sepenuhnya menekan laju penyebaran pandemi. Terlebih hadirnya berbagai varian baru virus Covid-19 menambah tantangan pemerintah dan berdampak besar terhadap kehidupan sosial serta perekomian Indonesia.
Anggota DPD RI Dapil Provinsi Kalimantan Tengah, Dr Agustin Teras Narang mengajak semua pihak untuk mengambil langkah luar biasa untuk menyikapi situasi yang ada. Terlebih untuk pemerintah, perlu dilakukan langkah sinergi dari pusat hingga daerah, agar dapat mengelola infrastruktur kesehatan yang ada secara optimal.
“Sepatutnya bangsa dan negara, juga bertindak dengan pilihan tindakan luar biasa. Sistem dan penanganan kesehatan, tidak bisa lagi mengandalkan pada sarana dan prasarana yang ada. Puskesmas, kantor pemerintah di tingkat mikro atau tapak, di desa-desa dan kelurahan, harus dimanfaatkan untuk penanggulangan dan perawatan pandemi yang terjadi saat ini” tandas Teras.
Gubernur Kalimantan Tengah dua periode dan kepala daeah pertama pilihan rakyat itu menekankan perlu mitigasi, termasuk antar dinas terkait di daerah dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk dimana fasilitas kesehatan tidak lagi mendukung.
Selain itu perencanaan dan sistem perlindungan terhadap tenaga kerja mesti benar-benar disiapkan secara baik.
“Tenaga kesehatan, agar betul betul dimanfaatkan, terus dijaga keselamatan dan kesehatannya. Mereka adalah patriot bangsa di saat sekarang ini” jelas politisi senior ini.
Pengembangan pelayanan kesehatan dari para dokter spesialis, juga menurut Teras mesti dilakukan berbasis digital sehingga layanan kesehatan tetap bisa dilakukan secara daring. Begitu pun, baik perawat maupun tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai unit pelayanan hingga tingkat Desa bahkan RT/RW tetap dapat terpantau baik dalam memberikan pelayanan.
Teras mengaku situasi saat ini tidak mudah. Teras berpandangan, semua harus kembali pada semangat gotong royong, termasuk pada para tokoh agama, masyarakat, public figur dan elemen masyarakat lain diharapkan bersama-sama mendukung penanganan yang dilakukan pemerintah.
Perubahan luar biasa terhadap kebiasaan lama menurut dia harus dilakukan sebagai bagian dari adaptasi kebiasaan baru.
Semuanya harus diakui tidak mudah. Pasti ada kendala, apalagi banyak ketidakpastian menghadapi virus ini. “Namun, dengan semangat keprihatinan dan kepedulian bersama, mari kita memberikan secercah pandangan yang konstruktif.”
Gubernur Kalimantan Tengah 2005-2015 ini menyebut, Indonesia saat ini ‘dipaksa’ untuk memanfaatkan dana yang ada, termasuk dari cadangan devisa. Untuk itu, perlu prinsip pengelolaan keuangan yang fokus, cermat dan transparan dalam penanganan pandemi saat ini.
Realokasi dan refocusing anggaran mesti kembali dilakukan.
“Hentikan dan tunda penggunaan anggaran pusat dan daerah yang dianggap tidak perlu. Misalnya anggaran infrastruktur, dan lain sebagainya,” kata Teras.
Teras mengingatkan semua pihak, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah milik dan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Untuk itu pihaknya berharap, semua pihak menggalang persatuan dan menghindari pernyataan-pernyataan yang tidak produktif dalam upaya penanganan pandemi.
Masyarakat yang mengalami tantangan berat juga menurut dia perlu didukung Pemerintah Daerah dalam semangat gotong royong dengan elemen masyarakat lainnya.
“Mari kita berdoa, agar Presiden beserta para pembantu tugas beliau sampai tingkat daerah, diberikan kekuatan, kearifan, kebijaksanaan dan kesehatan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Tuhan Yang Maha Kuasa, kiranya melindungi, menyertai masyarakat, bangsa dan NKRI,” demikian Dr Agustin Terang Narang. (akhir)