SURABAYA, beritalima.com | Telah terbentuk, Forsiladi (Forum Silaturahmi Doktor Indonesia) DPW Jawa Timur. Perlu diketahui, FORSILADI merupakan forum silaturahmi para doktor lintas keilmuan, lintas profesi, serta lintas etnis maupun budaya. Dalam mengembangkan organisasi profesi keilmuan yang sudah berbadan hukum ini maka dibentuklah Dewan Pengurus Wilayah yang ada di masing-masing provinsi, dan tidak ketinggalan pula di Provinsi Jawa Timur.
Ketua DPW Forsiladi Jawa Timur telah terpilih secara mutlak pada sidang mandataris pada tanggal 8 Juni 2021, yaitu Dr. Rukin, S.Pd., M.Si. Rukin yang tinggal di Buduran Sidoarjo ini, dalam kesehariannya merupakan Konsultan Pengembangan Pendidikan Pesantren Nurul Huda Sukaraja OKU Timur Sumatera Selatan dan juga dosen Pasca Sarjana Manajemen di Universitas Teknologi Surabaya. Ketua DPW terpilih diberikan waktu maksimal 3 bulan untuk menyelesaikan struktur kepengurusan tersebut.
Sebagai ikhtiar menjadikan FORSILADI sebagai bagian dari penguatan pendidikan di Jawa Timur, maka dilangsungkan pertemuan virtual perdana pada hari Rabu, 25 Agustus 2021 kemarin. Dilakukan melalui aplikasi zoom pada pukul 19.30 – 21.00, pengurus DPW Forsiladi saling berta’aruf dan memberikan pandangan strategis agar FORSILADI menjadi salah satu mitra pemerintah, terutama berkaitan dengan eksistensi perguruan tinggi di Jatim. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPW Forsiladi Jawa Timur yang biasa dipanggil Gus Rukin ini.
“Pertemuan ini merupakan Silaturahmi awal guna merapatkan barisan organisasi ini agar nantinya kita bisa bersinergi bersama pemerintah maupun organisasi lainnya dalam mengembangkan pendidikan, ekonomi, serta pembangunan bangsa dimasa mendatang di Indonesia, dan utamnaya Jawa Timur” ungkap Gus Rukin dalam sambutan awalnya.
Selain itu, Gus Rukin juga mengungkapkan bahwa “minimal program kerja kita nantinya adalah menggerakkan seluruh potensi anggota Forsiladi Jawa Timur dalam hal peningkatan kapasitas keilmuan para dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang selalu bersinergi dengan masyarakat secara luas. Selain itu kita bisa bekerja sama dengan pemerintah, para pelaku usaha dan industri, seluruh komponen pendidikan di Jawa Timur, dan tidak ketinggalan pula yang paling penting Forsiladi harus mampu menjadi motor penggerak pembangunan pendidikan berbasis kultural dan pondok pesantren”.
Tak lupa, Gus Rukin juga menegaskan tentang spirit kemerdekaan RI ke 76 tahun.
“Kemerdekaan bangsa Indonesia ini tidak luput dari para pejuang kemerdekaan yang mayoritas berasal dari pondok pesantren. Bagaimana kita bisa menjadikan pesantren ini nantinya menjadi basis pendidikan karakter yang memiliki ciri khusus,” imbuhnya.
Dalam kepengurusan DPW ini diisi oleh orang-orang yang berdedikasi tinggi. Terdiri dari 10 Guru Besar dalam disiplin keilmuan yang berbeda-beda, serta 50 doktor dari basis profesi yang berbeda-beda. Diantaranya adalah hadirnya Dr. Lia Istifhama, S.Sos., S.Sos.I., S.H.I., M.E.I. sebagai Ketua Umum Perempuan Tani Jawa Timur, atau biasa dipanggil Ning Lia, didapuk sebagai Bendahara. Selain itu, Dr. H. Hamdanah yang merupakan istri dari Prof. KH. Halim Subahar, Wakil Ketua MUI Jatim, juga masuk dalam jajaran kepengurusan. (RED)