PAMEKASAN, Beritalima.com | Merasa terganggu tidurnya dengan suara speaker Musala, dua warga di Kelurahan Kowel, Kampung Panggung RT 01/04, Kecamatan Kota, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, diduga melakukan aksi pelemparan batu ke genting musala. Sabtu (15/08/2020), dini hari.
Dalam aksi video amatir berdurasi 02.23 menit, yang di share oleh warga sekitar yang tidak mau disebutkan, nama inisial HT dan PA, kepada Media. Terduga R dan J didatangi oleh warga sekitar dengan maksud meminta kejelasan perihal aksi pelemparan batu tersebut. Dalam detik-detik video tersebut sempat terjadi adu cekcok mulut antara pelaku dengan sejumlah warga.
Di dalam Video tersebut juga tampak beberapa warga sedang bergerumun berada di halaman rumah pelaku untuk meminta pertanggungjawaban kepada pelaku atas apa yang sudah dilakukannya.
Menurut HT, warga sekitar mengatakan, aksi pelemparan batu itu dilakukan ketika suara speaker Musala sedang melantunkan Ayat suci Al-Qur’an, untuk membangunkan masyarakat sekitar. Dan bertandanya sebagai persiapan masuk waktu Sholat Subuh.
“Pelaku inisial R sama J sudah tiga kali melakukan pelemparan dengan menggunakan batu ke Musala hingga ke Rumah,”ucapnya melalui sambungan via WhatsApp. Sabtu (15/08/2020), malam.
Lanjut menurut HT, menambahkan, ketika pas waktu Kiai sedang memengang Mic untuk persiapan Adzan Subuh, lalu terdengar suara lemparan. Hingga Kiai sempat terucap kata-kata.
“Kalau berani jangan melempar dari rumahnya, ke sini langsung,” terang mengulas menirukan suaranya sang Kiai.
Kemudian HT, berniat untuk mendamaikan persoalan tersebut, hingga mencoba berkordinasi dengan Kiai, bebeberapa sesepu, Pak RT dan dua yang diduga pelaku pelempar itu ke musala.
Namun sayang usaha dirinya, sia-sia hingga kedua pelaku menurutnya tidak mau datang dan menyelesaikan masalah.
“Tunjuannya saya kan baik di sini, untuk menyelesaikan masalah dengan mempertemukan kedua pihak. Hingga nantinya ketemu ujung pokok permasalahannya. Dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Namun sayang kedua pelaku malah bersikukuh hingga menentang dan tidak mau hadir,. Dan maunya ketemu di luar,”urainya.
Ketika itu sekitar Pukul 11.00 Wib warga sudah berkumpul mendatangi pelaku tersebut. Namun tetap pelaku ini malah menentang keras dan merasa benar dengan tindakannya itu.
“Warga sempat datang ke rumahnya untuk memberikan pernyataan secara lisan kepada dua pelaku pelemparan batu ke Musala, untuk tidak mengulanginya lagi. Dan jikalau sampek mengulanginya lagi maka akan di usir paksa dari daerah tersebut.
“Dua pelaku ini sebenarnya pendatang dari daerah Desa lain. motifnya setelah ditanya oleh masyarakat. Menurutnya karena merasa jengkel terganggu tidurnya ketika waktu Subuh, hingga melakukan aksi pelemparan,”pungkas.
Hal yang sama juga dikatakan oleh PA, bahwa pelaku dulu juga sempat di usir dengan kasus yang sama.
“Dulu sempat di usir dari sana mas,”tandasnya.[rr]