Terima Dubes AS, Pakde Karwo Berharap Pembangunan Smelter Freeport Segera Terealisasi

  • Whatsapp
Gubernur Jatim terima kunjungan Dubes Amerika Serikat Joseph R Donovan Jr di Grahadi Rabu pagi

SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo berharap agar permasalahan antara Pemerintah Indonesia dan PT. Freeport terkait kontrak segera selesai. Dengan selesainya permasalahan tersebut, rencana pembangunan smelter PT. Freeport di Kab. Gresik dapat segera terealisasi. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan Dubes AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan Jr. di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/3).
Ditambahkan Pakde Karwo, sapaan akrabnya, Pemerintah Jatim sendiri telah menyiapkan 80 hektar untuk pembangunan smelter PT Freeport di Kab. Gresik, yang nantinya mampu menampung 2 juta ton hasil tambang. “Kami berharap permasalahan ini segera menemukan solusi yang tepat karena pembangunan smelter di Gresik ini akan menciptakan iklim industri yang baik,” ungkapnya.
Pembangunan smelter ini, lanjutnya, akan mengurangi impor bahan baku dari negara lain. Dimana 79 persen bahan baku dan penolong industri di Jatim merupakan impor. Sehingga dengan adanya smelter, diharapkan impor bahan baku turun menjadi 50 persen. “Ini bisa mengurangi ongkos produksi,” kata Pakde Karwo.
Menurutnya, saat ini pertumbuhan manufaktur di bawah pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara itu, manufaktur memberikan nilai tambah bagi masyarakat. “Saya juga akan berkunjung ke AS dan mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia khususnya Jatim. Nanti akan kami siapkan prospektus secara detail sebelum dilakukan business to business meeting,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Gubernur juga menjelaskan beberapa kab/kota di Jatim sudah memiliki kawasan industri sehingga siap bila ada investor yang akan masuk. Seperti Kota Surabaya dengan industri jasa, kemudian Kab. Gresik, Kab. Pasuruan, Kab. Banyuwangi, Kab. Lamongan (industri kapal dan dok), serta Tuban (minyak dan gas bumi). “Saat ini kami juga sudah membangun pelabuhan baru di Probolinggo, dimana 30 persen lebih efisien dibanding Pelabuhan Tanjung Perak. Ini merupakan kerjasama kami dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII),” katanya.
Terkait kunjungan ini, ia berharap kerjasama antara AS dan Indonesia dalam hal ini Provinsi Jatim, terus meningkat. Dengan meningkatnya kerjasama ini, akan mengurangi disparitas antara Pulau Jawa dan Luar Jawa. “Apalagi ongkos distribusi barang selama ini sangat tinggi. Ini karena logistic dan connectivity kurang bagus. Jadi investasi ke Jatim sangat tepat karena merupakan hub Indonesia Tmur,” katanya.
Sementara itu, Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan mengatakan, hubungan antara Jatim dan AS selama ini berjalan baik. Keberadaan Konjen AS di Jatim juga mendapat dukungan penuh dari Provinsi Jatim. “Konjen AS telah ada di Jatim selama 150 tahun. Dan ini merupakan kunjungan pertama saya setelah saya dilantik menjadi Dubes,” katanya.
Terkait masalah Freeport, Donovan berharap ada solusi menguntungkan bagi kedua belah pihak. “Saya kira win-win solution akan bernilai positif bagi investor asing yang akan berinvestasi di Indonesia. Serta menunjukkan bahwa Indonesia punya daya saing yang bagus,” katanya.
Tahun 2016 lalu, sejumlah rombongan pengusaha AS berkunjung ke Jatim dan tertarik berinvestasi disini. Menurutnya, Jatim memiliki banyak peluang dan sangat potensial, dimana infrastruktur di Jatim berkembang sangat baik. Rencananya, April tahun ini, sejumlah pengusaha AS akan kembali berkunjung ke Jatim untuk mengadakan Franchaise Fair atau Pameran Waralaba dari AS.
Jatim sendiri, punya peran penting dalam bidang ekonomi di Indonesia, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Selama tiga tahun terakhir, banyak perusahaan AS yang berinvestasi di Jatim dengan total investasi sebesar 900 juta USD. “Saya yakin Jatim punya masa depan yang sangat baik. Apalagi AS merupakan negara tujuan ekspor nomer satu dari Indonesia, serta merupakan pasar terbesar bagi Indonesia,” kata Donovan.
Dalam bidang pendidikan, lanjutnya, tercatat adanya peningkatan jumlah pelajar dari Jatim yang melanjutkan pendidikan di AS. “Tahun lalu ada peningkatan 14 persen jumlah pelajar dari Jatim yang bersekolah di AS. Kami harap jumlah ini terus akan bertambah,” katanya.
Donovan merupakan Dubes AS untuk Indonesia yang baru saja dilantik, menggantikan Dubes sebelumnya, Robert O. Blake yang memasuki masa pensiun pada 18 Juli 2016 lalu. Sebelumnya ia pernah menjadi Wakil Dubes AS di Jepang pada tahun 2005-2008 serta menjadi Konjen di Hongkong pada tahun 2008-2009. Turut hadir dalam kunjungan ini isteri Dubes AS, Mei Chouwu, Konjen AS di Surabaya, Heather Variava serta beberapa staf Konjen AS. (&&)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *