Terima Duta Besar Uni Eropa, La Nyalla Minta Tingkatkan Kemitraan Strategis

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti didampingi Wakil Ketua BKSP DPD RI, Ali Ridho Azhari, dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Reydonnyzar ‘Donny’ Moenek berharap, konsep kemitraan strategis antara DPD RI dengan Uni Eropa dapat segera diselesaikan.

Permintaan itu disampaikan La Nyalla saat menerima Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Vincent Piket di Ruang Delegasi Ketua DPD RI, Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (15/1).

Menurut senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu, negara-negara di Uni Eropa dapat meningkatkan kerjasama dengan Indonesia karena Indonesia adalah negara maritim. “Kerjasama itu bisa melalui sistem perkapalan,wisata bahari, energi gelombang laut, sektor teknologi kemaritiman dan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) kemaritiman,” terang La Nyalla.

Lebih jauh, La Nyalla mengatakan, Indonesia dan Uni Eropa mempunyai banyak peluang untuk bekerjasama karena saat ini kedua belah pihak tengah menggodok Indonesia-European Union Comprehensive PartnershipAgreement (CPA). “Sekarang sudah ada para pelaku dunia usaha Uni Eropa di berbagai daerah di Indonesia, khususnya dalam pengembangan infrastruktur, sektor pertanian, peternakan dan industri rumah tangga.” ,

Pada kesempatan itu, Vincent Piket mengataka n, parlemen Uni Eropa memberikan perhatian yang penting dan baik terhadap DPD RI di dalam pengambilan keputusan dan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan dan meningkatkan investasi.

Menurut Vincent, dalam kerjasama di bidang kemaritiman, banyak negara maritim di Eropa yang potensi dan kemampuannya luar biasa seperti daerah pantai dan daerah penampungan dan anak-anak sungai seperti Belanda yang menghadapi masalah banjir besar 1953.

Pada bidang ekonomi, Vincent menganggap Uni Eropa membutuhkan produk-produk dari Indonesia, terutama produk kelapa sawit. “Masalah yang terjadi adalah tentang energi dan kemampuan negara-negara Uni Eropa untuk menggunakan biofuel yang diambil dari kelapa sawit,” terang Vincent.

Terkait hal itu, Wakil Ketua BKSP DPD RI, Richard Hamonangan Pasaribu, berharap agar kelapa sawit dikembangkan lagi sebagai komoditas ekspor Indonesia. Kelapa sawit yang diekspor ke luar negeri dapat menjadi salah satu pendapatan bagi daerah.

“Ada peluang yang membawa harapan bagi kemakmuran Indonesia terkait kelapa sawit. Kedepannya kelapa sawit harus dikembangkan untuk kesejahteraan banyak orang,” ucap Richard yang juga Anggota DPD RI dari Kepulauan Riau. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *