JAKARTA, Beritalima.com– Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapat berperan
sebagai partai pemersatu dan perekat umat. Karena itu, Gema Keadilan sebagai Organiasi Kepemudaan Nasional sebagai sayap PKS, bisa tampil lebih matang, mature atau dewasa dalam merangkul bahkan berteman baik dan berkolaborasi dengan gerakan pemuda lain di Jakarta.
Hal itu dikatakan politisi senior PKS, Dr Hj Anis Byarwati saat menerima perwakilan Pengurus GEMA KEADILAN DKI Jakarta di rumah jabatan Kompleks Perumahan Anggota DPR RI Kalibata, Jakarta Selatan, akhir pekan ini.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua Gema Keadilan DKI Jakarta. Ahmad Rachmawan beserta jajaran pengurus dalam rangka roadshow ke seluruh Anggota DPR RI Fraksi PKS untuk mengenalkan diri serta bersilaturahim.
Anis yang juga Ketua DPP PKS bidang Ekonomi dan Keuangan tersebut menyambut hangat kunjungan anak-anak muda tergabung dalam Gema Keadilan DKI Jakarta. “Banyak gerakan pemuda Indonesia dan mempunyai ciri khas. Dan, setiap partai punya underbow gerakan pemuda. PKS punya Gema Keadilan,” kata dia.
Karena itu. Gema Keadilan tampil dengan darah dan ruh baru, bukan untuk menjadi pesaing buat yang lain tetapi menjadi perekat pemersatu agenda-agenda besar kebangsaan. “Saya harapkan Gema Keadilan lebih inklusif, membaur dan bisa merangkul semua kalangan anak muda,” ujar Anis.
Terkait dengan bonus demografi yang puncaknya terjadi 2030, kata Anis, 53 persen penduduk Indonesia diisi usia produktif 15-64 tahun, diantara 53 persen itu termasuk Gema Keadilan.
“Bonus demografi bisa jadi berkah dan bisa pula musibah. Ketika kita bisa mendidik dan mewarnai dengan baik, bonus demografi dapat menjadi berkah. Namun, jika tidak bisa mendidik dengan baik, menjadi musibah buat kita. Dan, Indonesia akan mendapatkan pimpinan seperti apa,” kata Anis.
Anis yang juga Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI itu menjelaskan. salah satu persoalan bangsa Indonesia saat ini adalah ekonomi. Dan, ekonomi salah satu pilar berdirinya sebuah negara.
Ekonomi selalu menjadi sisi dua mata uang dengan politik. “Jika politiknya bagus, ekonominya juga bagus, ketika politiknya tidak stabil, ekonomi ikut tidak stabil. Jadi ekonomi politik ini menjadi satu kesatuan untuk kebaikan sebuah negara, “ jelas Anis.
Menurut Anis, tidak negara yang memiliki politik stabil ekonominya tidak bagus, demikian pula sebaliknya. Seperti saat ini, ada pandemi sedikit, ekonomi Indonesia langsung hancur, saat ada instabilitias di dunia politik, ada isu-isu yang mengganggu, ekonomi terganggu.
“Jadi, dekat sekali hubungannya. Saya berharap agar anak muda bisa lebih kuat dengan memiliki keterampilan politik dan juga keterampilan dalam bidang ekonomi,” demikian ujar Dr Hj Anis Byarwati. (akhir)