JAKARTA, Beritalima.com– Kritik kepada pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kementerian Kemaritiman dan Investasi terkait soal 49 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang masuk ke Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bergulir dari Gedung Parlemen Senayan, Jakarta.
Kali ini kritik pedas kepada Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan datang dari politisi muda Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Eva Yuliana. Wakil rakyat Dapil V Provinsi Jawa Tengah tersebut menilai Luhut berkomentar tanpa mengetahui atau memahami alasan teknis.
Soalnya, ungkap politisi cantik yang juga santri tersebut, Luhut menilai tak ada pelanggaran dilakukan 49 TKA asal China itu. Namun, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziah melalui staf khususnya meminta 49 TKA asal China tersebut dipulangkan ke negara asalnya lantaran tidak mengantongi izin kerja.
“Luhut harus memahami persoalan, mereka datang ke sini dengan visa 211, bukan visa 312, untuk izin kerja. Pada situasi darurat nasional COVID-19, Luhut seharusnya sensitif dan tidak asal berkomentar yang membuat gaduh,” lanjut Eva.
Anggota Komisi III DPR RI yang membidangi hukum dan keamanan tersebut juga menyoroti sikap Luhut yang terkesan mengesampingkan keselamatan warga negara Indonesia termasuk di Sultra. “Pada masa genting seperti ini, penting bagi pemerintah termasuk Luhut selaku pembantu Presiden untuk mengeluarkan statement yang teduh, membuat tenang dan paham akan disaster management,” demikian Eva Yuliana. (akhir)