Jakarta — Komisi IX akan bentuk Panitia Kerja (Panja) terkait beredarnya kabar vaksin palsu dan vaksin kosong yang beredar di masyarakat.
”Kami akan bentuk Panja untuk mendalami kabar tersebut, ”kata Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani di jakarta, Senin (24/1/2022).
Levih jauh Netty mengatakan, “DPR berusaha membangun keyakinan kepada masyarakat dengan menekan pemerintah untuk menggaungkan bahwa vaksin halal dan aman untuk masyarakat terutama anak-anak.
Namun hal tersebut dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
”’Akibat banyaknya permasalahan dari hulu ke hilir di sektor vaksinasi, membuat Komisi IX bersepakat untuk membentuk panitia kerja vaksin,” ungkap Netty yang juga Aanggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan, tahap pembentukan panja tersebut masih menunggu setiap fraksi mengutus anggotanya untuk bergabung ke dalam panja vaksin. Beberapa hal yang akan menjadi fokus dalam panja vaksin tersebut nantinya mengenai roadmap vaksin primer dosis satu dan dosis dua, anggaran vaksin, target serta cakupan vaksinasi, serta berbagai isu dan permasalahan lainnya.
“Banyak hal yang akan kita dalami, sebut saja, jenis dan ketersediaan logistik vaksin di lapangan dan rantai pasoknya, ketersediaan tenaga vaksinator, strategi tata kelola KIPI, sinkronisasi data vaksinasi, upaya pengelolaan limbah vaksin yang sesuai dengan standar, vaksin untuk lansia dan vaksin untuk anak, vaksin booster, vaksin kedaluwarsa, keberpihakan pada vaksin dalam negeri dan banyak lagi,” jelas Netty.
Ke depan, legislator dapil Jawa Barat VII ini mengatakan, dengan dibentuknya panja ini, DPR berharap dapat membuat pemerintah lebih serius dan sungguh-sungguh dalam penanganan pandemi khususnya vaksinasi.
“Kita bentuk panja ini bukan untuk mengancam pemerintah, tapi ini adalah bentuk counterpart sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat,” tutup Netty.. (ar)