TULUNGAGUNG, beritalima.com- Beberapa hari terakhir terjadi ‘konflik’ terkait pendirian tower salah satu operator selular di Dusun Sumberejo Desa Pelem, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Penyebabnya, beberapa warga mengaku hanya diberi uang kompensasi ala kadarnya. Pun jumlahnya, antara warga satu dengan lainnya, tidak sama.
Ironisnya, menurut beberapa warga, istri Sekdes yang notabene pemilik tanah, mengintimidasi warga terdampak pendirian tower tersebut.
Awal masalah timbul saat istri Sekdes Pelem, mendatangi warga terdampak untuk memberi kompensasi, secara sembunyi sembunyi.
Menurut keterangan salah satu warga yang terkena dampak, pihaknya dintimidasi akan dihapus dari daftar penerima bantuan Pemerintah, jika tidak mau atau sulit diajak kerjasama terkait kompensasi.
“Karena kami diintimidasi, akhirnya kami terpaksa menyetujui. Namun uang tersebut belum kami gunakan dan kami juga belum tandatangan,” terang salah satu warga, yang enggan menyebutkan namanya, Minggu, (28/03/2021) lalu.
“Iya, benar. Kami ditakut-takuti akan dihapus dari data penerima bantuan jika tidak ikuti apa kata dia (istri Sekdes),” timpal warga lainnya.
Sekdes Pelem, Hariyadi, mengakui jika istrinya berkata (mengintimidasi) seperti itu terhadap beberapa warga.
“Ya, mungkin kurang faham atau memang salah ucap. Namanya juga manusia pasti ada salah atau khilaf,” kata Hariyadi, Senin, (29/03/2021) kemarin.
Saat dihubungi melalui WhatsApp, istri Sekdes Pelem, Ny. Hartini Hariyadi, menjelaskan, terkait ucapannya, ia sudah meminta maaf kepada warga.
“Sekarang saya sudah ada di rumah bu Musringah dan sudah minta maaf sekalian klarifikasi. Semua sudah beres dan tidak ada apa-apa (masalah). Hanya salah faham saja dan semua sudah selesai,” katanya, Selasa 30 Maret 2021. (Dst).
Ket. Foto: Istri Sekdes Pelem, Ny. Hartini Hariyadi (tengah pakai kaca mata).