MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, menjelaskan terkait kebijakan penyekatan oleh pemerintah menjelang lebaran. Bahkan hal tersebut, sudah disampaikan hingga ke tingkatan desa melalui Camat.
“Karena aturan pemerintah seperti itu, mau tidak mau yang dibawah harus mengikutinya. Artinya, kalau sudah dilakukan penyekatan ternyata ada yang lolos, nanti tingkat desa melalui Camat yang akan mengambil tindakan. Yang jelas, kita sudah siapkan tujuh tempat isolasi di tujuh kecamatan. Yang satu khusus untuk PMI (Pekerja Migran Indonesia),” terang Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, usai menjadi Irup Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2021 dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1442 H, di lapangan Mapolres, Rabu 5 Mei 2021.
Disinggung ada publik yang mengaku melihat pos tidak dijaga 24 jam, bupati menepis hal tersebut. Apalagi, dirinya bersama Kapolres dan Dandim pada saat sebelumnya sering datang ke pos pada jam malam, dan petugas siap jaga di pos.
“Memang mengenai penyekatan tidak mungkin dilakukan 24 jam, tetapi kalau ada arus masyarakat yang sangat banyak, maka penyekatan akan kita lakukan di semua titik,” tandasnya.
Sementara itu, khusus di wilayah hukum Kabupaten Madiun, telah disiapkan 419 personil gabungan dari dari TNI/Polri dan instansi terkait. Mereka disebar ke pos penyekatan dan pos pantau, termasuk jalur tikus.
Sedangkan untuk seluruh Indonesia, telah disiapkan 155.005 personil gabungan terdiri dari 90.592 Polri, 11.533 TNI serta 52.880 personil instansi terkait. Personil ini akan ditempatkan pada 381 pos penyekatan, 1.536 pos pengamanan serta 596 pos pelayanan dan 180 pos terpadu untuk melaksanakan pegamanan di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, bandara, obyek wisata dan lainnya. (Dibyo).
H. Ahmad Dawami (baju putih).