JAKARTA, Beritalima.com-
Program bedah rumah yang sempat menuai kontravensi di kalangan eksekutif dan legislatif karena sebutan “pasukan merah” maupun waktu pelaksanaan yang mendekati hari pencoblosan putaran ke dua Pilkada DKI Jakarta 2017 itu tidak hanya melibatkan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan.
Program yang dibiayai melalui dana CSR (Corporate Social resposibilty) yang melibatkan PPSU yang biasanya melakukan aktivitas rutin seperti menangani saluran, jalan, taman, pohon dan sarana umum lainnya. Kali ini petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Kota Jakarta Utara harus banting setir karena perintah untuk membantu menukangi bedah rumah di wilayah RT 15, RW 03, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara.
Entah itu sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) PPSU atau bukan yang jelas keberadaan PPSU dibedah rumah Cilincing cukup dominan. Mereka menjalankan tugas layaknya seorang pekerja bangunan rumah.
Ketika beritalima.com menkonfirmasi ke beberapa Lurah yang ada di Jakarta Utara terkait PPSU yang di perbantukan dalam program bedah rumah tersebut, para Lurah pun mengakui.
“Ada, PPSU dari kelurahan kebon bawang ditugaskan sesuai instruksi pimpinan sebanyak 2 ( dua ) orang ahli bangunan dan pertukangan,”ujar Willy Hardiana Lurah Kebon Bawang, Tanjung Priok, Kamis (13/04/2017).
Hal yang sama di akui Lurah Cilincing Sugiman dan Lurah Marunda Hilda Damayanti.
Menurut Sugiman Lurah Cilincing, Sifatnya ppsu 2 orang per kelurahan, kemarin PPSU hanya survey dan hanya 1 hari kemarin. Sekarang sudah tidak lagi di perbantukan. ” Saat ini pengerjaan baru dua rumah. Rencananya sebanyak 83 rumah yang di usulkan dalam program bedah rumah tersebut,”terang Sugiman.
Sementara itu Hilda Damayanti Lurah Marunda mengatakan, PPSU Kelurahan Marunda hanya yang ngerti dan bisa bertukang untuk ikut membantu bedah rumah.
Menurut Hilda Damayanti, Program bedah rumah tersebut sangat bagus. Karena kata Hilda, masyarakat kurang mampu supaya bisa hidup dengan rumah yang sehat dan layak untuk di jadikan tempat tinggal. (Edi)
