JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dr Hj Hetifah Sjaifudian berharap guru masuk dalam prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19 karena tenaga pendidik tersebut termasuk dalam bagian pelayan publik yang dalam sehari-hari berhadapan dengan masyarakat, khususnya anak-anak.
Permintaan tersebut dikatakan Hetifah setelah rombongan Komisi X DPR RI mengadakan Kunjungan Kerja (Kunker) spesifik ke Bogor pekan ini dalam rangka meninjau kesiapan daerah melakukan pembelajaran, baik tatap muka maupun jarak jauh.
Lebih jauh wakil rakyat Dapil Kalimantan Timur itu mengatakan, meski demikian, pemberian vaksin juga sesuai keinginan para guru. “Jangan diwajibkan, karena itu hak asasi mereka untuk memilih. Namun, jika mereka mau, guru harus mendapat prioritas dengan biaya yang ditanggung pemerintah.” jelas politisi senior Partai Golkar ini.
Ya, Pemerintah sudah menerima 1,2 juta vaksin Corona dari perusahaan Sinovac, China, Minggu (6/12) malam. Kementerian Kesehatan melansir Keputusan Menteri Kesehatan No: 9860/2020 yang isinya menetapkan jenis vaksin Corona yang diproduksi PT Bio Farma, Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech dan Sinovac sebagai jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.
Terkait dengan distribusi, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Airlangga Hartanto membeberkan vaksin akan pertama kali diberikan pada tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik.
“Pelaksanaan vaksinasi dilakukan juga secara bertahap dengan prioritas tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik yang telah diatur teknis Pak Menkes Terawan,” kata Airlangga dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (7/12). (akhir)