Terkendala Biaya, Walikota dan Wawali Pastikan Latif Bisa Sekolah

  • Whatsapp

Bengkulu, beritalima.com | Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Dedy Wahyudi merespon cepat laporan warga Kelurahan Padang Serai, Jemilia Susanti terkait perihal anaknya Muhammad Latif Al –Zaki yang tidak bisa sekolah karena terkendala biaya untuk masuk sekolah pada tahun ajaran 2020/2021.

Melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bengkulu, Jumat (26/6/2020), Helmi dan Dedy didampingi Dandim O407/Bengkulu Letkol. Uchi Cambayong, Kepala Disdik Rosmayetti dan Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)Habib Abdurahman Alkaf langsung memberikan bantuan berupa seragam dan perlengkapan sekolah serta santunan dari Baznas untuk Muhammad Latif.

Saat memakaikan seragam kepada Muhammad Latif, Helmi mengungkapkan bahwa anak – anak di Kota Bengkulu wajib sekolah dan mendapat pendidikan yang layak.

“Dengan memberikan bantuan seragam ini, pemerintah Kota Bengkulu berkomitmen agar semua anak di Kota Bengkulu tetap sekolah dan mendapatkan pendidikan yang layak. Apabila ada kendala biaya, kendala tiada seragam laporkan langsung ke Dinas Pendidikan, insyaallah langsung diproses nantinya,” ujar Helmi.

Ditambahkan Helmi, tujuan memberikan bantuan ini merupakan komitmen pemkot guna membahagiakan warganya.

“Komitmen ini kita tunjukan, karena tidak semua orang mampu beli seragam, apalagi sekarang banyak kebutuhan, harganya mahal dan di tengah masa virus Covid – 19 ini banyak warga terdampak serta mengalami penurunan pendapatan. Jadi dengan bantuan ini, pemerintah akan terus memerhatikan warganya, terutama pendidikan untuk anak-anak,” ungkap Helmi.

Sementara itu, Jemilia Susanti mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota Bengkulu telah memberikan bantuan kepada anaknya.

“Terimakasih pak wali dan wawali telah merespon laporan saya. Dengan langsung membantu keperluan anak saya berupa seragam dan perlengkapan sekolah yang baru dan bantuan berupa santunan agar anak saya tetap sekolah,” ujar Lia sambil meneteskan air mata saat melihat anaknya diberikan bantuan.

Untuk diketahui, sebelumnya bu Lia saat dihubungi, menceritakan bahwa ia sangat takut apabila anaknya tidak bisa sekolah karena biaya, suami saya hanya penjual minuman dingin di Pantai Taman Berkas, semenjak pandemi Covid-19 pendapat suami saya hanya Rp20.000 sehari. Sedangkan biaya untuk masuk kesekolah tersebut harus bayar sebesar Rp.600.000 dan bisa dicicil.

Pada kesempatan ini, Helmi dan Dedy juga mengantarkan langsung Jemilia dan putra dikediamannya di Kelurahan Padang Serai, Kecamatan Kampung Melayu. (rl)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait