PAMEKASAN, Beritalima.com – Merasa dirinya dirugikan dengan terindikasinya tuduhan miring yang terkesan dilakukan oleh salah satu pengusaha rumah makan dan karaoke di Desa Tlanakan Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan Madura Jawa Timur. Dan terkait namanya disebut- sebut di salah satu pemberitaan akhirnya mantan aktivis PMII angkat bicara, Selasa sore (7/11).
Mantan aktivis PMII Hasan(25) ini menegaskan, bahwa dalam pemeberitaan yang menyebutkan dirinya diduga telah melakukan pemerasan terhadap pengusaha tempat rumah makan dan karaoke yang berada di Desa Tlanakan tersebut tidak benar.
“Jadi apa yang pernah keluar dari pemberitaan itu hanya pembicaraan yang kosong, kalau misalkan pemilik usaha itu sudah merasa di rugikan, kenapa tidak melaporkan saja, apalagi sudah ada bahasa suap,” tegas mantan Aktivis Hasan (25) pada Beritalima.com.
Dirinya menambahkan, apabila namanya memang ada dalam daftar pemeresan itu, pihak pengusaha yang merasa diperas oleh salah satu Oknom LSM seharusnya melaporkan ke pihak Polisi.
“Tujuan saya sekarang adalah mengklarifikasi dengan apa yang sudah di beritakan, yang terkesan memojokkan nama saya, sekalipun ada nama saya dalam daftar pemerasan itu, silahkan buktikan dan laporkan saja, kalau memang merasa dirugikan,” imbuhnya.
Dirinya juga menyayangkan terhadap salah satu wartawan online yang telah memberitakan namanya tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
“Yang jelas dari salah satuh dalam pemberitaan itu telah mencemarkan nama baik saya, ada salah satu wartawan media online yang tidak mengkonfirmasi dulu ke saya untuk mencatut nama saya, dan kami sudah melakukan koordinasi dengan Polres Pamekasan terkait pemberitaan itu, seperti apa prosesnya kita tunggu saja,” terang Hasan.
Terpisah kordinator Forum LSM Pamekasan, Ribut Baidi Sulaiman menyampaikan, bahwa dirinya sangat prihatin dengan adanya pemeberitaan tersebut.
“Saya secara pribadi merasa prihatin dengan adanya pemberitaan yang terkesan memojokkan teman-teman gerakan pada saat melakukan aksi maupun audensi terhadap penutupan rumah makan dan karaoke yang ada di Desa Tlanakan,”tandasnya.
Dirinya juga menyayangkan kepada pemilik rumah makan dan karaoke yang ada di Desa tlanakan karena sudah mau di peras oleh Oknom LSM.
“Saya menyayangkan juga kepada pemilik rumah makan dan karaoke yang ada di Desa Tlanakan itu, kalau memeng betul dia diperas kenapa mau, karena sudah ada upaya dari masyarakat agar tempat itu ditutup, atau paling tidak alih usaha,” masih kata Ribut.
Terakhir dirinya menginginkan agar pengusaha yang ada di Pamekasan ini tidak mengganggu norma-norma yang ada di Kota Gerbang Salam.
“Aktivis ini bukan anti investor, karena kita menginginkan Pamekasan maju, tapi kita lihat-lihat dulu usahanya seperti apa, jadi bagi hasan atau yang lain yang merasa dituduh memeras, jangan takut kalau merasa benar, karena tidak semua orang itu percaya, dan tidak semua orang itu mengambil pemberitaan itu secara sepihak,” pungkasnya.
Reporter : Mu’ezul K.
Editor: Andy.k