SIOARJO, beritalima.com – Terminal Purabaya merupakan pengembangan dari Terminal Joyoboyo yang kapasitasnya sudah tidak memadai serta berada dipusat kota yang tidak memungkinkan dilakukan pengembangan. Pembangunan terminal Type A Purabaya sudah direncanakan sejak tahun 1982 berdasarkan surat Persetujuan Gubernur Jawa Timur namun baru dapat dilaksanakan pembangunan pada 1989 serta diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Perhubungan RI pada tahun 1991.
DR. Ir. Wahid Wahyudi, MT Kepala dinas Perhubungan Dan LLAJ Propinsi Jawa Timur mengapresiasi semua steakholder yang turut andil menjaga dan memelihara keutuhan terminal Purabaya khususnya teman – teman Dishub yang bertugas di terminal besar tersebut. “Kami mengapresiasi kerja keras teman – Dishub dan yang terkait yang bertugas di terminal Purabaya selama ini”, jelasnya.
Wahid Wahyudi mengemukakan, terminal Purabaya surabaya yang hingga kini berusia 25 tahun, telah banyak memberikan kontribusi melalui PAD. “Kini terminal Purabaya sudah menjadi terminal modern, kedepan kami akan terus berbenah dan melengkapi kekurangan kekurangan pada pangkalan angkutan darat tersebut”, ucap Presiden Taplai Lemhannas RI Jawa Timur angkatan pertama ini.
Menurut Wahid, Terminal Angkutan Jalan atau angkutan darat sama fungsinya dengan Bandara dan juga stasiun. “Untuk itu fasilitasnya juga harus, lengkap sama seperti terminal lainnya”, pungkas Wahid.
Unit Pelaksana Teknis Daerah Terminal Purabaya Sidoarjo menyiapkan 1.200 armada bus pada arus mudik Lebaran tahun ini. Pada kondisi normal, tak kurang dari 800-900 bus yang beroperasi. Jumlah armada yang disiapkan itu lebih sedikit karena adanya layanan mudik gratis.
Pada setiap tahunnya puncak arus mudik Lebaran di terminal yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo itu terjadi pada H-3 dan H-4, Perkiraan jumlah penumpang pada puncak mudik setiap tahunnya sekitar 70 ribu.
(Red/ An)