Beritalima.com | Mulai terungkap, ada dewan perwakilan sapi di Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta disinyalir mainkan proyek pengadaan Sapi, Kambing dan pakan ternak.
Ironis, Pengadaan 1000 sapi itu hanya diwakil cuman 3 ekor sapi dikandang
Lucunya lagi, dari 575 anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) yang mewakili 257 juta rakyat Indonesia diharapkan dapat mengawasi penggunaan anggaran yang bersumber dari APBN tahun 2020
Menurut Madun Haryadi selaku ketua GPHN RI, ada proyek pengadaan 1000 ekor sapi, namun dikandangnya hanya di wakili 3 ekor sapi saja ungkapnya, jumat (20/11/2020) di Jakarta.
Dikatakannya, dari hasil investigasi TIM LSM GPHN RI, bahwa pada tahun 2020, pihak kementerian pertanian mendapatkan modal belanja sebesar Rp.9.180.000.000,00 pengadaan indukan sapi potong lokal untuk Balai Veteriner Subang .
Selanjutnya anggarab Rp.6.120.000.000,00 juga untuk pengadaan indukan sapi potong lokal di kirim ke tempat yang sama yaitu, di Balai Veteruner Subang.
Kemudian paket yang kedua sama yakni pengadaan sapi tersebut juga di kerjakan oleh PT Melayu Muda Konstruksi (PT MMK) berdomisili di jl.Rantau X Rt 03 /Rw 010 Pekan Baru, Riau.
Kami dari penggiat anti korupsi menduga kuat, perusahaan pemenang tender (PT MMK) tersebut di kendalikan oleh putra mentan bersama kroninya.
Dengan dugaan adanya permainan pada proyek pengadaan sapi menggunakan uang negara itu, kami sebagai penggiat anti korupsi dari LSM GPHN RI meminta kepada pihak KPK RI agar segera memanggil dan memeriksa mentan selaku pengguna anggaran (PA).
Hal itu katanya madun, dugaan karupdi itu adalah guna mendapatkan keterangan dan mencegah adanya kerugian Keuangan negara. Dan berharap KPK dengan energi barunya tetap memiliki power upaya memberantas para koruptor alias tikus berdasi yang menggerogoti uang negara itu gemas madun.
Karena di kementan ada dewan perwakilan sapi, yang di duga kuat mainkan proyek pengadaan sapi, kambing dan pakan ternak dengan menggunakan uang negara milyaran rupiah ungkapnya.
Fredi/Rusdiansyah,Beritalima.com