TRENGGALEK, beritalima.com
Kembali, akibat kekurang hati-hatian saat berswa foto (shelfie), 3 nyawa melayang. Korbannya adalah seorang bapak dan 2 anaknya yang tewas tenggelam didalam genangan kolam sungai di kawasan air terjun Jurug Gue wilayah hutan Perhutani masuk Desa Mlinjon, RT. 26, RW.6, Dusun Dawuhan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek pada hari Selasa tanggal 1 Januari 2019 sekira pukul 14.15 Wib.
Sebagaimana disampaikan oleh Kasat reskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana kepada awak media bahwa kejadian tersebut bermula saat keluarga korban berlibur bersama menikmati tahun baru.
“Berdasarkan keterangan dari korban selamat, yaitu Dumani (36), yang merupakan ibu dalam keluarga korban tersebut terungkap jika mereka ber-6 (sekeluarga) memang sengaja datang berlibur ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama – sama,” jelas Kasatreskrim, Selasa (1/1/2019).
Mereka, lanjut Sumi, Ke-6 orang tersebut kesemuanya tercatat sebagai warga dari Dusun Sugihan, Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan, Trenggalek. Masing masing adalah Joko Susapto (34) suami dari Dumani (korban selamat) kemudian anaknya Arinda (12), Faiz (10) serta dua anak kembarnya yaitu Kalia dan Kalista (2).
“Sebagaimana disampaikan oleh salah satu korban selamat, sebelum pulang kerumah keenam anggota keluarga korban melakukan shelfie bersama. Joko Susapto sang ayah menggendong kedua anak kembarnya. Namun tanpa sengaja tiba-tiba kaki Joko terpeleset sehingga terjatuh pada genangan air yang ada di bawah air terjun,” imbuhnya.
Sepontan, mengetahui hal itu Dumani secara reflek berusaha untuk menolong untuk menyelamatkan kedua anak kembar dan suaminya. Pada saat bersamaan tanpa disadari oleh Dumani, kedua anaknya yang lain yaitu Arinda dan Faiz ikut menceburkan diri ke sungai dengan tujuan ikut menyelamatkan ayah dan adiknya.
“Namun nahas, anak pertama dan kedua tersebut justru ikut tenggelam dan meninggal dunia, sedangkan suaminya Joko Susapto pun juga tidak berhasil diselamatkan. Beruntung ada warga yang melihat peristiwa tersebut dan memberikan pertolongan sehingga kedua anak kembarnya masih berhasil diselamatkan,” ujar mantan Kasat Narkoba Polres Probolinggo itu.
Saat ini ketiga korban yaitu kedua anak kembar mereka Kalista dan Kalia masih dalam keadaan kritis serta Dumani dalam keadaan syok dengan adanya peristiwa ini.
“Semua masih menjalani perawatan di RSUD Dr. Soedomo, bahkan salah satu anak kembar harus menjalani perawatan instensif lantaran kepalanya terbentur batu saat terjatuh,” pungkasnya.
Dari hasil penyelidikan awal dan olah tempat kejadian perkara, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan, namun demikian pihaknya masih menunggu hasil visum maupun penyelidikan lebih lanjut guna memastikan status serta langkah berikutnya berkaitan dengan peristiwa tersebut. (her)