JAKARTA, Beritalima.com– Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menemukan ada oknum pemegang kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pegawai hononer. Saat ini, Pemkot Makassar bekerjasama dengan penegak hukum menelusuri oknum tersebut.
Kasus ini mendapat perhatian Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Menurut senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu, kasus serupa bisa saja terjadi di daerah lain. “Ini sesungguhnya sudah lama terjadi. Namun, para pegawai hononer tidak melaporkan karena menganggap wajar. Lainnya mungkin karena takut gaji mereka tidak dicairkan jika melaporkan,” kata LaNyalla awal pekan ini.
Kasus ini, lanjut LaNyalla, membuat hati miris. Betapa tidak, gaji para pegawai hononer ini dipotong dan diambil sebagai jatah pemegang ATM mereka. Yang membuat sedih, para pegawai honorer tak bisa berbuat apa-apa. Mereka pasrah dan tidak melapor kejadian ini kepada pihak berwajib.
“Saya mendengar di Banten ada juga oknum yang memegang ATM honor guru, tetapi mereka tidak mau melaporkan ke pihak berwajib dengan alasan takut dicabut status honorer dan gajinya,” ujar LaNyalla.
Tidak hanya itu, tindakan intimidasi juga dialami honorer yang mencoba melaporkan yang mereka alami. Salah satunya, tindakan pengucilan dan dianggap tak bisa bekerjasama. “Ini jelas pembodohan. Dan, membuat nalar kita terluka. Gaji honorer itu tidak seberapa, masih dipotong. Saya meminta kepada penegak hukum menelusuri sejauh mana tindakan oknum ini dan segera diproses hukum,” tegas LaNyalla.
Dia juga meminta kepada para pegawai honorer di mana pun berada, yang mengalami hal serupa untuk segera melaporkan tindakan yang jelas merugikan mereka itu. “Jangan takut untuk melapor,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalittu. (akhir)