PADANG, beritaLima — Sebagai “album-nya sejarah dan budaya Sumatera Barat”, Museum Adityawarman terus berbenah melalui serangkaian inovasi dan kreasi guna meningkatkan kunjungan masyarakat ke museum.
Tidak saja sebagai pelestari yang secara proaktif memelihara sekaligus memajang dan mempublikasikan benda-benda warisan budaya, lembaga ini juga kian eksis sebagai penampil aneka atraksi budaya dengan menampilkan talenta-talenta muda, mulai usia kanak-kanak hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
Siang hari ini, Minggu (25/9/2016), Museum Adityawarman menggelar iven bertajuk “ATRAKSI BUDAYA 2016” yang diisi penampilan Sanggar Permata Hati Kota Padang serta puluhan group atau sanggar tari atau sekolah-sekolah yang bernaung di bawah binaan dinas/SKPD terkait di kabupaten/kota se-Sumbar. Digelar di lingkungan museum di Jalan Diponegoro No. 10 Padang, sedianya iven ini dibuka secara resmi oleh Kepala UPTD Museum Adityawarman, Noviyanti Awaluddin, SH, MH.
Kepada awak media menjelang digelarnya iven tersebut, Noviyanti yang akrab disapa “Bundo Ovi”, memaparkan, salah salah satu strategi untuk meningkatkan kunjungan ke museum adalah dengan menggiatkan iven-iven yang menampilkan keberagaman atraksi budaya atau seni tradisi peninggalan para leluhur Minangkabau dari masa ke masa.
“Alhamdulillah antusiasme generasi muda saat ini untuk menggeluti seni tradisi lewat gerak dan lagu masih sangat besar. Ini menjadi spirit tersendiri bagi kami selaku pihak berkompeten dalam pelestarian cagar budaya Minangkabau di tengah pesatnya kemajuan di bidang Iptek,” papar perempuan aktif yang juga Ketua Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Sumbar tersebut.
Menurut Bundo Ovi, museum saat ini tidak saja identik sebagai tempat memajang benda-benda bernilai sejarah tinggi, namun juga merupakan wadah edukasi, tempat hiburan atau rekreasi bagi pengunjung, serta ajang atraksi bagi para pegiat dan pelaku seni tradisi, sanggar seni dan sejenisnya.
Museum Adityawarman dengan fasilitas halaman yang asri serta rumah gadang sebagai ikon Minangkabau, mengemban tanggungjawab moril dan andil besar dalam upaya pelestarian seni dan budaya peninggalan para leluhur. Areal museum berikut aneka fasilitas yang tersedia bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas untuk melaksanakan aneka kegiatan positif.
“Halaman depan Museum Adityawarman, tepatnya Taman Melati, biasanya dimanfaatkan sejumlah pihak terutama pihak sekolah, lembaga pendidikan maupun komunitas seni untuk menggelar kegiatan yang dikemas sesuai versi masing-masing. Sabtu kemarin, seperti halnya hari Sabtu dan Minggu pekan lalu, anak-anak dari sejumlah TK di Padang mengikuti lomba mewarnai. Hari ini, sebuah lembaga kursus bahasa Inggris di Siteba juga menggelar kegiatan yang tak kalah mengasyikkan di taman ini,” paparnya.
Selain secara rutin diramaikan sejumlah kegiatan edukasi dan aktivitas seni budaya, tingkat kunjungan masyarakat ke Museum Adityawarman terus meningkat dari hari ke hari. Baik pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Bundo Ovi menambahkan, melalui iklan dan publikasi yang ditayangkan secara bergantian oleh sejumlah mass media, ditambah pelayanan memuaskan bagi setiap pengunjung, pihaknya optimis tingkat kunjungan ke museum yang dikelolanya akan terus meningkat.
“Tanpa diundang pun publik Insya Allah sudah berdatangan,” ujarnya.
(irs/ede/rki)