SURABAYA, beritalima.com | Segenap PAC (Pengurus Anak Cabang) PDI Perjuangan di Dapil 5 Surabaya, siap mendukung Ning Lia Istifhama sebagai bakal calon Wakil Walikota Surabaya apabila dipasangkan dengan Wisnu Shakti Buana sebagai bakal calon Walikota Surabaya, dalam Pilkada Surabaya 2020. Mereka pun berharap semoga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri memberikan rekom kepada pasangan ini.
Hal itu diungkapkan Sekretaris PAC PDI Perjuangan, Kecamatan Wiyung – Plt Ketua, Kinaryo, dalam deklarasi bakal calon Wakil Walikota Surabaya, di Dukuh Karangan, Selasa (1/9/2020) sore.
“Asalamualaikum…kami dari tim, juga dari Pak Wisnu Shakti Buana dengan Mbak Lia Istifhama, seluruh dari Dapil 5… dan kami selaku pengurus dari PAC mendukung adanya satu rekomendasi untuk (pasangan) Pak Wisnu Shakti Buana dan Mbak Lia Istifhama…. Wisnu Shakti Buana dan Mbak Lia….menang !” serunya disambut puluhan pengurus dan anggota PAC dari wilayah Dapil 5 yang hadir dalam acara deklarasi tersebut.
Saat dikonfirmasi usai pemotongan tumpeng deklarasi, kepada HKNews, Kinaryo mengatakan, “Iya…kami sudah mendapat ijin dari Pak Wisnu (Wisnu Shakti Buana) tentang deklarasi ini, dan beliau sangat welcome bila dipasangkan dengan Mbak Lia (Lia istifhama) !”
Koordinator Dapil 5 Surabaya, ini tak meragukan lagi akan sosok Lia Istifhama sebagai kader eksternal partai namun memiliki barisan relawan yang militan. “Orangnya kelihatan sangat teguh pendirian, gak mudah tergoda reno-reno. Mungkin karena sifatnya yang tidak ambisius,” kata Kinaryo, tentang putri ulama besar KH Masykur Hasim (Alm) itu.
Menurutnya, aura kemenangan sudah sangat kuat kalau bakal calon walikota adalah laki – laki, maka bakal calon walikota adalah perempuan.
Sementara itu, Sudarmanto, aktifis Promeg yang juga ‘komandan’ kelompok relawan Surabaya Ceria yang mengusung Ning Lia, menegaskan, bahwa sebagai bakal calon wakil Walikota dari kader eksternal PDI Perjuangan, Ning Lia sangat konsisten hanya mendaftar melalui PDI Perjuangan. Meski banyak desakan dari para pihak untuk mendaftar melalui partai lain, Ning Lia menyatakan, bahwa sekali ia memutuskan untuk memilih satu partai, pantang baginya memilih yang lain.
Maka, sambung Abdur Rahman – dari kelompok relawan Ning Lia, inilah kelak akan mewujudkan keniscayaan sejarah Bang-Jo, yang dulu dalam sejarah perjuangan, tercetus lewat resolusi jihad para santri dibawah pimpinan KH Hasyim Azhari dan Wahab Hasbullah, datang ke Surabaya membantu rakyat dibawah pimpinan Bung Tomo, untuk mempertahankan kemerdekaan RI dari serbuah Sekutu. (red)