PADANG, beritalima.com — Pekerjaan pembangunan jalan Nipah – Teluk Bayur terus dikebut. Ditargetkan, pembangunan jalan pantai dengan pagu dana Rp 13 miliar ini rampung pada penghujung 2017 ini.
“Kita menginginkan pekerjaan jalan pantai ini cepat diselesaikan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Barat, Ir. H. Fathol Bari, MSc, Eng, kepada www.beritalima.com di Padang, Senin (18/12/2017).
Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas PU Kabupaten Solok ini menjelaskan bahwa pekerjaan pembangunan jalan Nipah-Teluk Bayur mulai dikerjakan semenjak bulan Juli 2017 lalu.
Jalan Nipah – Teluk Bayur direncanakan sebagai kawasan wisata yang juga sebagai jalur alternatif untuk pemecah macet kawasan Teluk Bayur selama ini.
Sumber anggaran untuk proyek ini berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 13 Miliar dengan panjang pengerjaan lebih kurang 7 Kilometer.
“Jalan ini memiliki arti penting dan menjadi proyek strategis Pemprov Sumbar. Keberadaannya dapat menjadi jalan pembuka pengembangan wilayah Kota Padang,” terang Fathol.
Pembangunan jalan Nipah -Teluk Bayur ini diharapkan juga menjadi pendukung bagi rencana Pemerintah Kota Padang menjadikan Gunung Padang sebagai kawasan wisata terpadu yang dilengkapi dengan fasilitas penginapan, lapangan golf, pemugaran kota tua dan pemugaran kawasan Muaro Pantai Padang menjadi pelabuhan.
Dalam perjalanannya proyek ini sempat tersendat dengan persoalan lahan berupa tanah makam yang terkena imbas proyek ini. Sehingga membutuhkan waktu untuk mengganti rugi setiap makam yang terkena proyek.
Setidaknya ada ratusan makam dari warga Tionghoa dan 1.000 warga muslim yang harus dipindahkan demi kelancaran proyek ini.
“Kita berharap dengan adanya akses jalan ini Kota Padang bisa berkembang, terutama di kawasan Gunung Padang. Nanti objek wisata yang ada di sepanjang jalur ini akan ramai dikunjungi masyarakat, mulai dari wisatawan lokal hingga mancanegara,” jelas Fathol.
Tak hanya itu, ruas jalan ini juga menjadi salah satu jalur pariwisata di samping penunjang kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu belum dapat ditentukan apakah jalan ini masuk kategori jalan provinsi atau jalan kota. Namun hal itu tergantung dari kebijakan pihak berkompeten dalam menunjang perekonomian masyarakat, khususnya kota Padang. Dengan selesainya pengerjaan proyek ini, Insya Allah dunia pariwisata Kota Padang akan lebih bergairah,” tukuk pria berkacamata yang cukup familiar dengan awak media tersebut.
(rki/tos)