KUPANG, beritalima.com | Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-29 Provinsi NTT, Jelamu Ardu Marius, mengatakan dengan negatifnya hasil tes swab kedua pasien 01 yang terpapar virus corona beberapa waktu lalu, maka Provinsi NTT kembali menjadi zona hijau dan bukan lagi zona merah.
“Tetapi Bapak Gubernur tetap mengimbau seluruh masyarakat NTT untuk tetap waspada dan siaga,” kata Marius kepada wartawan di Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Jumat (24/04/2020) sore.
Menurut Marius, karena masih banyak orang dalam pemantauan (ODP) dan juga pasien dalam pengawasan (PDP) dan juga orang tanpa gejala (OTD) yang hasilnya tes belum selesai atau diketahui.
“Untuk itu Bapak Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur mendorong kita untuk tetap mengikuti protokol-protokol kesehatan yang sudah berlaku selama ini. Kita mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena perlindunganNya maka pasien kita 01 kembali sehat,” ucap Marius.
Dia mengimbau masyarakat NTT, khususnya keluarga dari pasian 01 ini; dari sahabat sampai tetangga untuk menerima pasien 01 yang telah sembuh ini dengan sukacita. “Ketika beliau kembali ke rumah, kita harapkan agar menerima dia. Karena dia merupakan saudara kita yang telah sembuh. Namun tetap dipantau oleh tim medis 14 hari kedepannya”, kata Marius menambahkan.
Di tempat yang sama Kadis Kesehatan NTT yang juga Sekretaris I merangkap Juru Bicara gugus tugas percepatan Penanganan Covid-19 di Provinsi NTT, dr. Dominikus Mere, menegaskan pasien 01 yang sembuh ini telah mengikuti protokol perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang dengan baik. “Teman-teman media kami sampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu kami mendapat informasi dari pusat menyatakan bahwa hasil Swab untuk pasien 01 negatif. Itu berarti pasien 01 tersebut setelah mengikuti protokol perawatan di RSUD W. Z. Yohanes Kupang itu sembuh dan yang bersangkutan dapat dipulangkan,” kata dokter Domi.
Namun demikian sebut mantan Dirut RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang, selama 14 hari harus mengisolasi diri di rumah. “Agar kita memastikan bahwa kondisinya pulih dan pada akhirnya dapat bersosialisasi kembali sebagaimana mustinya,” ujar dia.
Ditegaskan, tren peningkatan kriteria ODP maupun PDP di Provinsi NTT masih cukup tinggi.
“Kita ketahui bahwa ODP jumlahnya cukup besar 1.577 sedangkan OTG ada 58. Dengan melihat kondisi seperti ini maka kita tidak bisa mengatakan NTT ini aman dari penyebaran Covid-19. Namun kita harus tetap mengikuti prinsip kehati-hatian. Upaya deteksi dini yang harus dilakukan, apabila peningkatan kasus kedepannya itu kita harus melibatkan seluruh sumber daya yang besar terutama terhadap penangan pasien di rumah sakit,” jelas dokter Domi.
Dia juga mengapresiasi kinerja Direktur RSUD Johanes Kupang, tim dokter dan seluruh sumber daya yang ada di rumah sakit.
“Saya ingin memberikan apresiasi, untuk Bapak direktur RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohanes Kupang, para dokter dan seluruh tenaga medis dan non medis yang merawat pasien 01; saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-setingginya dan biarlah mendapatkan berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita harapkan kedepan pelayanan semakin hari semakin baik,” katanya. (L. Ng. Mbuhang/Valeri Guru/Kasubag Pers dan Pengelolaan Pendapat Umum Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)