Oleh,
DR.Dr. Robert Arjuna *
Banyak pasien bertanya pada saya , Dokter saya sudah divaksinasi, sekarang saya mau test antibodyku apakah udah terbentuk atau tidak! Bolehkan test antiody untuk mengetahui kekebalan tubuhku terhadap vaksinasi.Vaksinasi adalah sebuah cara untuk mencegah penyebaran Covid-19, maka Pemerintah kita jelalui program vaksinasi nasional dan bertahap untuk rakyatnya di mulai dari Nakes, orang lansia, wartawan, TNI/POLRI, seniman pekayan masyarakat dannterakhir masyarakat awam. Vaksinasi COVID-19 resmi dimulai dan akan diberikan secara bertahap kepada seluruh masyarakat. Selama vaksinasi dijalankan, muncul pertanyaan bagaimana caranya mengetahui seberapa jauh imun tubuh kita sudah terbentuk untuk melawan COVID-19 pascavaksinasi? Untuk menjawabnya, kini telah hadir inovasi tes terbaru yaitu tes kuantitatif serologi yang disebut test RBD/ antibody pasca vaksin dengan tujuan menilai titer antibodi seseorang terhadap infeksi Covid-19 ini?
Tes kuantitatif serologi menggunakan immunoassay untuk menentukan nilai kuantitatif titer antibodi terhadap protein Spike-Receptor Binding Domain (S-RBD) COVID-19 dalam darah manusia.Metode ini akan membantu memberikan hasil nilai antibodi seseorang secara akurat sehingga pasien bisa mengetahui bagaimana respons imun tubuhnya terhadap COVID-19.
Di era pandemi yang berkepanjangan salah satu caranya untuk bervaksin,tentu orang akan mengetahui berapa besar antibody yang terbentuk yakni melalui test RBC ( RECEPTOR BINDING DOMAIN) Untuk itu dibutuhkan pengukuran kadar antibodi yang efektif terhadap virus tersebut. Tes Antibodi RBD diproses dengan metode double antigen sandwich assay yang mengukur kemampuan antibodi melawan SARS-COV-2 nilai test setiap laboratorium brrbeda tergantung pada masing masing reagen seperti 0,18 u/ml dan sebagainya.
Keunggulan jenis tes ini adalah lebih spesifik mengukur efektivitas kekebalan seseorang. Sangat sesuai untuk:
1. Pasien penyintas (mengukur kondisi kadar antibodi dari waktu ke waktu)
2. Penerima Vaksin
3. Pendonor plasma konvalesen
Tes ini termasuk jenis tes imunologi yang bersifat mengavaluasi titer antibodi COVID-19 dalam tubuh seseorang baik itu pascavaksin COVID-19 maupun kondisi setelah terpapar COVID-19. Maka itu, tes kuantitatif serologi berbeda dengan tes kualitatif serologi pada umumnya.dan bukan skrening untuk diagnosa Covid tapi untuk pengukuran besar antibody terbentuk setelah pasca vaksin ke-2 setelah sebulan pasca vaksin
Tes kualitatif serologi bertujuan untuk skrining COVID-19, sementara tes kuantitatif serologi bertujuan mengetahui titer antibodi seseorang terhadap COVID-19 yang ditunjukkan dengan satuan u/mL. Selain itu, tes kuantitatif antibodi juga berguna dalam menilai respons imun humoral seseorang yaitu antibodi terhadap COVID-19 baik pada penyintas COVID-19 maupun pada individu penerima vaksin.pengumpulan sampel tes kuantitatif serologi diambil dari darah vena dengan waktu proses pemeriksaan adalah sekitar 2jam
Tes kuantitatif serologi direkomendasikan untuk dilakukan sebulan setelah terinfeksi COVID-19 atau sebulan setelah menerima vaksinasi COVID-19 kedua. Jika ingin terus memantau perkembangan titer antibodi setelah kedua kondisi tersebut, tes dapat dilakukan lagi secara berkala setiap 3-6 bulan sekali.
Namum perlu diingat bahwa walaupun titer anda tinggi bukan berarti anda sudah bebas Covid, tetap patuhi protokol kesehatan M5 dan kesehatan lingkungan ,jangan merasa dirinya sudah kebalmdan meremehkan semuanya, Demikian sekilas info, semoga bermanfaat.
RobertoNews 961 《28.4.21(18.35)》
• Praktisi Dokter dan Penulis Ilmu Kesehatan