MADIUN, beritalima.com- Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) tetangga korban jatuhnya Sriwijaya Air, asal Kota Madiun, Jawa Timur, menggelar tahlilan untuk mendoakan korban.
Tahlilan menjelang tujuh hari sejak kejadian ini, digelar di rumah duka, di Jalan Dendrobium Nomor 7 RT 30 RW 08 Perumahan Royal Orchid, Kelurahan Josenan, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Kamis 14 Januari 2021, malam.
“Sejak ada kabar duka itu, para tetangga menggelar Yasinan di rumah duka. Malam ini, menggelar tahlilan untuk mendoakan korban,” kata salah satu staf Kelurahan Josenan, Yuwono.
Diberitakan sebelumnya, tiga warga Kelurahan Josenan Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1) lalu.
Mereka yakni Rahmania Ekananda (40), dan dua putrinya masing masing Fazila Majeeda (7) dan Fatima Ashalina (2,5).
Mereka tercatat sebagai warga Jalan Dendrobium Nomor 7 RT 30 RW 08 Perumahan Royal Orchid, Kelurahan Josenan.
Sedangkan suami korban, Kolonel Akhmad Khaidir, bertugas di Lanud Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, sebagai Kadislog.
Ketua RT 30 RW 08 Kelurahan Josenan, Utik Sigit, membenarkan jika korban merupakan warganya dan ber-KTP Kelurahan Josenan.
“Iya benar, warga saya di RT 30 RW 08. Cuma yang putra kedua, belum masuk Kartu Keluarga (KK),” terang Utik Sigit, Selasa 12 Januari 2021, siang.
Menurutnya lagi, selama kurang lebih dua setengah tahun terakhir, korban tinggal di Jakarta. Namun KTP dan KK masih tercatat sebagai warga Kelurahan Josenan atau tidak mengajukan pindah.
Meski tinggal di Jakarta, sejak jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, warga setempat tiap malam menggelar yasinan dan tahlil di rumah duka untuk mendoakan korban. (Dibyo).