Tidak Bergantung Impor, Edhy Prabowo Minta Terobosan Baru IPB Soal Pertanian

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Indonesia tengah menghadapi masalah pertanian yang sangat serius terutama bagaimana memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tanpa harus impor seperti yang terjadi belakangan ini.

“Yang penting dan dinantikan saat ini, bagaimana Institut Pertanian Bogor (IPB) dapat memberikan terobosan baru dalam sektor pertanian sehingga ke depan paling tidak impor kebutuhan pangan dapat diperkecil kalau tidak habis sama sekali,” kata Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo, Senin (12/8).

Seperti diberitakan, akhir pekan lalu Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Pertanian Bogogor (IPB).

“Yang penting dari nota kesepahaman itu adalah bagaimana bagaimana IPB dapat memberikan terobosan baru pada sektor pertanian sehingga pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri tidak lagi bergantung dengan impor,” kata wakil rakyat dari Dapil Sumatera Selatan ini.

Namun, lanjut dia, terobosan itu tentu saja bakal memerlukan biaya tambahan. Apalagi, anggaran yang dialokasikan untuk pertanian bukanlah angka yang kecil sehingga efektivitas anggaran itu perlu dievaluasi terhadap produktivitas sektor pertanian sehingga jika anggaran pertanian ditambah, harus mampu mengurangi angka impor bahan pangan.

Jangan sampai membesarkan anggaran, ujungnya produktivitasnya sama sehingga impornya jalan terus. Jangan menampikkan Indonesia berdiri sebagai satu negara sendirian saja di dunia ini.

“Namun, bukankah untuk menjaga ketahanan itu jauh lebih penting, karena ujungnya adalah untuk kedaulatan negara. Jangan bicara kita berdaulat kalau ujungnya kita masih harus bergantung dengan negara lain,” jelas Edhy.

Edhy meminta IPB memberikan kontribusi lebih, khususnya dalam pengembangan teknologi di sektor pertanian. Jika masalahnya ada pada anggaran, dia siap untuk membuka jalan melalui kerja sama dengan berbagai pihak agar IPB dapat menerima anggaran dari APBN.

Wakil rakyat ini juga siap untuk melibatkan KPK maupun penegak hukum lainnya guna menghindari adanya penyelewengan anggaran untuk penelitian itu. Tujuan akhirnya bagaimana muncul teknologi baru yang menciptakan pertanian Indonesia semakin bagus. Beras yang selama ini bulirnya hanya beberapa ratus biji dalam satu bibit bagaimana bisa menjadi lebih banyak lagi.

“Kan itu yang harus jadi terbososan. Ini baru satu produksi, yang lain dari peternakan apakah kita harus impor sapi terus setiap saat? kenapa tidak berani kita munculkan produksi sapi sendiri, padahal kita punya karyawan, punya tempat, punya masyarakat, punya petani. Tinggal bagaimana menyatukannya,” demikian Edhy Prabowo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *