Tidak Terima Anaknya Dipukuli, Ayahnya Lapor Polisi

  • Whatsapp

LUMAJANG, beritalima.com- Insiden pemukulan yang berujung ke jalur hukum. Tidak terima dengan aksi pemukulan yang dilakukan oleh pemuda tak dikenal terhadap Dimas, keluarganya tidak menerimakan perlakuan yang mengakibatkan anaknya cedera tersebut. Pihak keluarga akhirnya membawa kasus ini ke jalur hukum.

Dimas, yang ternyata anak dari seorang TNI ini, membuat sang ayah Serda Widodo yang dinas di Koramil Candipuro bersama sejumlah anggota TNI lainnya melaporkan kasus ini ke Polsek Sumbersuko, Selasa 27/03/2018.

Kepada awak media, Serda Widodo mengatakan, “Semua ini atas saran teman-teman, kami memutuskan untuk melaporkan kasus ini kepada Polsek Sumbersuko”, ujar Serda Widodo, Senin malam 26/03/2018.

Dalam kejadian penganiayaan tersebut Dimas menuturkan, kejadian berawal dari SPBU di Desa Banjarwaru, kala itu dirinya sempat berpandang-pandangan dengan para pelaku yang sedang berboncengan, kemudian Dimas yang bersamaan dengan para pelaku menuju arah Senduro, namun sesampainya dipertigaan amalan Desa Purwosono arah Desa Mojosari, keduanya berpisah.

Dimas belok ke arah Desa Mojosari, Sumbersuko dan pelaku lurus ke arah Senduro. Namun ketika itu Dimas sempat membleyer gas sepeda motornya berkali-kali saat berbelok, sehingga para pelaku terpancing kemarahannya dan berbalik arah untuk mengejarnya.

“Memang pas saya belok di amalan Purwosono sempat saya bleyer. Saya tidak menyangka kalau keduanya mengejar saya dan menghentikan saya tepat di jembatan”, ucap Dimas, dengan sesekali menyeringai memegang rusuknya sebelah kanan.

Setelah sampai di jembatan salah seorang pelaku langsung memukulkan helm yang dipakainya ke kepala dan tubuh Dimas. Namun dirinya tidak melakukan perlawanan sama sekali, hanya sesekali dirinya bilang sebagai Polisi Pamong Praja. Namun bagaikan orang kesurupan pelaku terus menghujani kepala Dimas warga Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Lumajang itu dengan pukulan menggunakan helm.

“Saya dipukuli pakai helm, bahkan saya saat kejadian sempat mengaku Satpol PP”, ujar Dimas agar tak terus dihajar. Namun, lelaki kerempeng berkaos hitam lengan panjang itu tetap menghajar Dimas.

Hingga seorang yang melerainya meminta tak terus memukulnya. Namun tetap tak digubris oleh lelaki dengan terus menyerang Dimas. Dari komunikasi di video, teman pelaku yang mengenakan helm sempat menyebut asalnya dari Srebet, Lumajang.

Dimas memang sempat berdinas sebagai Satpol PP Lumajang namun sempat diberhentikan karena dinilai tidak disiplin. Setelah itu Dimas berdinas di Dinas Perhubungan Kab. Lumajang, dan berhenti saat dirinya menikah.

Kepala Satpol PP Lumajang, Basuni membenarkan bahwa Dimas pernah menjadi anggota Satpol PP, bahkan juga pernah menjadi personel Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten Lumajang, sebagai tenaga kontrak.

Namun karena perilakunya tidak baik, maka Dimas diberhentikan dari kedua institusi pemerintahan tersebut sudah sejak lama.

Saat dikonfirmasi awak media Basuni kepala Satpol PP mengatakan, “Ia memang benar Dimas dulu pernah bekerja di Satpol PP, karena kelakuannya tidak baik, sekitar 7 bulan yang lalu kami keluarkan. Jadi dia jarang masuk, waktunya piket dia sering tidak masuk”, terang Basuni. (Jwo)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *