ACEH, beritalima.com-Korban minyak ( BBM) Pertamina Dex bercampur Air di SPBU Ule Gle Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya tak kunjung selesai, hal ini dikatakan oleh pihak korban T.Iskandar kepada Awak Media di 3 In 1 Coffee Banda Aceh, selasa-22 -06-2021.
Menurutnya, selama tiga bulan terakhir ini mobil tidak bisa jalan dan dititip di Bengkel untuk di perbaiki, dari sejak saya bawa sampai hari ini belum bisa hidup banyak Bahan yang rusak total sudah di ganti, tapi belum ada tanda tanda untuk hidup.
“Mobil saya merex Fortuner-VRZ tipe Lengkap dengan nomor Polisi BL 777 BO kini masih dalam perbaikan, menurut penjelasan mekanik, mobil saya tidak bisa hidup lagi dikarnakan Air sudah masuk kesemua ruangan Mesin, jadi otomatis harus dilakan pembongkaran secara permanen.
Dari keterangan pihak Bengkel di kabupaten Bireuen, tercampur Air itu yang diisi kepada mobil mencapai 40% dari total 100% minyak,kini barang bukti semua masih disimpan untuk bisa jadi bahan pertimbangan antara kedua belah pihak.
“Kejadian tersebut sudah pernah melakukan penyelesaian secara kekeluargaan sebelum mobil dibongkar dikarnakan perincian anggaran untuk ganti alat alat mobil di perkirakan dibawah 100 juta, tapi sekarang saya tidak mungkin berdamai secara kekeluargaan jika mobil harus bongkar mesin secara permanen hingga mencapai anggaran di atas 100 juta.
Pengisian BBM jenis Pertamina Dex pada 09-02-2021 seharga Rp.350 ribu.setelah itu mengakibatkan kerusakan total mesin Mobil yang sangat parah dikarnakan sudah saya jalan beberapa ratus meter,
Permasalahan ini sudah saya layangkan surat laporan ke pihak Pertamina Wilayah Aceh tiga kali, tapi mereka tidak ada respon sama sekali terhadap permasalahan tetsebut, seperti melepaskan tangan, padahal itu tanggung jawab bersama antara pertamina dan SPBU, sebutnya,
“Saya belum terima informasi apa apa dari pihak pertamina setelah saya melapor terhadap kejadian yang menimpa saya pada bulan lalu, saya kenak tipu BBM bercampur Air di SPBU Ule Glee Kecamatan Bandar Dua Kabupten Pidie Jaya Provinsi Aceh.
Sampai Hari ini belum ada respon sama sekali dari pihak pertamina, kita juga minta pihak pertamina untuk turun langsung ke lokasi dan memastikan dimana terjadi kecurangan apakah di pihak SPBU melakukan orderan Minyak di tempat lain atau dari pertamina serta dimana terjadi Minyak itu tercampur Air, ini harus ada kejelasan yang mendetil supaya Masyarakat tidak kenak tipu, untuk permasalahan tersebut sudah saya serahkan kepada pengacara saya, insya Allah jika tidak ada halangan dalam beberapa hari ini tim dari pengacara saya akan lapor permasalahan ini ke pihak berwajib seperti Pori dan pengadilan Negeri ( PN ) Aceh supaya permasalahan ini klir di hadapan pengadilan nanti, sebut Iskandar.
“Saya sudah cukup rugi dengan kejadian tersebut, Mobil saya sudah berdiri di bengkel hampir lima bulan pekerjaan saya terhambat ini semua siapa yang bertanggung jawab, makanya saya hari ini menuntut pihak SPBU untuk bertanggungjawab terhadap permasalahan yang saya alami selama ini.
Dia menambahkan, jika merajuk kepada undang undang Konsumen nomor 8 tahun 1999 jelas jelas sudah menyalahi aturan, dalam UUD tersebut menjelaskan.
Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan atau kerugian yang dialami Konsumen akibat mengkonsumsi jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan.
“Jika hal ini tidak selesai di Aceh saya akan buat laporan Resmi Ke pihak Pertamina Pusat di Jakarta dan kepada DPR RI yang membidangi Minyak, kita tidak segan segan untuk melapor permasalahan ini di karnakan ini menyangkut orang banyak bukan untuk pribadi saya saja, apa lagi Minyak yang di Jual SPBU Ule Glee tersebut sebelum kejadian saya apakah ada yang tau sudah berapa ton yang terjual Minyak bercampur Air kepada Masyarakat Aceh, apa lagi Pertamina dex itu tergolong minyak mahal, sebut T, Iskandar.
Sementara itu pihak pertamina Wilayah Aceh dan SPBU Ule Glee saat di komfirmasi Wartawan melalui Tlp- Wasaap tidak ada jawaban, mereka hanya melihat saja dan tidak ada balsan apa apa terhadap pertanyaan tersebut,(**)