Tiga Mahasiswa UNAIR Raih Juara I Lomba Debat Kesehatan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
Semangat Ksatria Airlangga untuk mengharumkan almamater di kancah nasional tidak pernah memudar. Lagi-lagi, prestasi membanggakan dalam bidang debat kembali ditorehkan oleh Yogi Lesmana dari FEB, Wendy Belinda Tiantini dari FIB, dan Brillin Yapply dari FISIP. Ketiganya berhasil meraih Juara I FOHS Project National Debate Competition UPN Veteran Jakarta pada Minggu (9/10/2022).

Lomba debat tersebut diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat (FIKES) UPN Veteran Jakarta sebagai salah satu rangkaian acara dari peringatan Dies Natalis FIKES UPNVJ yang ke-59. Secara spesifik, kompetisi tersebut menyoal isu-isu kesehatan dengan mengusung tema Wujudkan Pemerataan Akses Pelayanan Kesehatan Melalui Sistem Kesehatan Nasional di Tengah Transisi Pandemi Covid-19.

Yogi menyampaikan bahwa lomba yang mereka ikuti kali ini berjalan seperti lomba debat sistem Asian Parliamentary pada umumnya. Mereka harus menaklukkan terlebih dahulu babak pra-eliminasi dan babak eliminasi yang berlangsung selama dua hari untuk dapat masuk ke babak grand final.

“Hebatnya, di lomba ini kami berhasil sapu bersih semua kemenangan dan tanpa satu kekalahan sekalipun. Ini sekaligus menjadi rekor pribadi saya sendiri. Kami menghadapi pertandingan yang ketat sepanjang babak, bahkan mosi yang diberikan pun sangat menantang bagi kami. Mulai dari babak pra-eliminasi yang membahas riset obat kelainan mental dan legalisasi pasar hingga babak grand final yang membahas program savior siblings,” jelasnya.

Kemudian, Brillin melanjutkan, lomba debat kali ini sangat unik sekaligus menantang bagi mereka karena mosi yang diberikan fokus membahas isu-isu kesehatan. Namun, ketiganya sama-sama berlatar belakang dari rumpun ilmu Soshum (Sosial dan Humaniora) dan hanya bermodalkan pengetahuan dasar tentang ilmu kesehatan.

“Banyak hal yang kami hadapi, antara lain lomba kami yang tabrakan dengan UTS (Ujian Tengah Semester, Red) dan magang. Lalu, ada beberapa dari kami yang mesti debat dalam perjalanan, dan sebagainya. Ini memberi kesan tersendiri untuk tim ini, yang mungkin tidak akan pernah diekspektasikan untuk bisa keluar sebagai juara I karena persiapan yang sangat minim, tetapi akhirnya bisa melesat ke final dan keluar sebagai juara yang sesungguhnya. Intinya, maksimalkan kesempatan yang ada!,” ujar Brillin.

Pada akhir, Wendy berpesan kepada mahasiswa yang ingin berkecimpung dalam dunia debat untuk memupuk konsistensi yang kuat dalam diri karena debat bukanlah perlombaan yang instan. Di samping itu, upaya-upaya seperti membaca literatur secara teratur, meriset isu yang sedang hangat diperbincangkan, dan latihan dengan giat juga sangat penting untuk dilakukan.

“Kami merasa, lomba debat sangat berbeda dengan lomba lainnya sebab di sinilah wawasan dan strategi kita dipertaruhkan. Kita perlu menguasai ragam disiplin ilmu, setidaknya pemahaman fundamental tentang ilmu tersebut untuk bisa mengerti tiap mosi atau studi kasus yang akan diperdebatkan karena lomba debat selalu menggunakan mosi impromptu,” tukasnya. (Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait