JOMBANG, beritalima.com – Produsen pakan ternak yang dikelola PT CJ Feed Jombang 2 – 3 minggu belakangan ini mengalami penurunan. Hal ini disebabkan menurunnya pembibitan Day Out Chicken (DOC). Kendati mengalami penurunan, produksi pakan ternak tetap berjalan 400 ribu ton per tahun, sesuai target pemasarannya di Jawa Timur dan Bali.
“Kalau pembibitan ayamnya tidak lagi produksi, lalu pakan ternaknya diberikan kepada siapa,” ujar Moestar, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat PT. CJ Feed Jombang, (13/8/2018), di Jombang.
Ditegaskan Moestar, kendati berkurangnya penjualan pakan ternak ke pembibitan ayam, tapi masih bisa dijual ke peternak ayam pedaging dan petelur. Dan dijual ke poultry shop poultry shop, yang didistribusikan lagi agen – agen untuk dijual langsung ke pengecer.
Moestar yang diikuti Manager Produksi Hari Windaru, mengenai menurunnya penjualan akibat berkurangnya pembibitan DOC selama 3 minggu, lantaran iklim cuaca yang tidak mendukung hingga banyak ayam yang mati kedinginan. Wartawan beritalima.com mengestimasi kerugian PT CJ Feed Jombang dalam tiga minggu belakangan ini, sayangnya bagian humas PT. CJ Feed Jombang tidak merinci berapa jumlah penurunan produksinya.
“Per tahun kita produksi 400 ribu ton, 1 ekor DOC harus diberi pakan ternak kurang lebih 3 kg untuk 40 hari. Sedangkan harga pakan ternak Rp5 ribu per kg, jadi cost pakan ternak per hari untuk satu ekor ayam sebesar Rp15 ribu,” tandasnya.
Masih diterangkan Moestar, dalam 1 sak pakan ternak berisi 50 kg, diperkirakan untuk 17 ekor ayam. 1 sak pakan ternak seharga Rp250 ribu. Namun jika dihitung dari 400 ribu ton pertahun dibagi 365 hari dalam setahun, maka perharinya harus menyediakan 1096 ton untuk 365.333 ekor ayam dengan mengeluarkan anggaran Rp5 miliar 480 juta per harinya. rdj