MADIUN, beritalima.com- Kampanye Pilkada di Kota Madiun, Jawa Timur, telah memasuki hari keempat. Tiga pasangan calon (paslon) yang bakal bertarung dipemilihan walikota dan wakil walikota di kota Pecel ini menggelar kampanye damai, Minggu 18 Pebruari 2018.
Tidak hanya menarik hati masyarakat secara terbuka, paslon Maidi-Inda, Mahardika-Arif, dan Yusuf-Bambang juga berkomitmen menjaga
Pilkada yang bersih, jujur, aman dan damai.
Kesepakatan tidak hanya diucapkan. Ketiga paslon juga menandatangani Deklarasi Kampanye Damai. Mereka sepakat menjaga Pilkada dari segala macam bentuk kampanye yang tidak sesuai aturan main. Harapannya, Pilkada berjalan aman dan damai hingga menghasilkan pesta demokrasi yang jujur, adil dan tertib.
‘’Paslon, pendukung, dan tim kampanye masing-masing harus sama-sama menjaga Pilkada yang bersih dan adil,’’ kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kota Madiun, Sasongko saat deklarasi kampanye damai.
Kampanye, tambahnya, sudah dimulai sejak, Kamis (15/2) lalu. Namun, belum banyak kegiatan yang dilakukan masing-masing paslon. Kegiatan kampanye baru mulai mengemuka hari ini.
Sasongko berharap masing-masing tim saling menjaga sikap. Mulai tidak melakukan ujaran kebencian, politisasi sara, hingga money politic. Itu, kata dia, dapat mencoreng gelaran pilkada.
‘’Tiap-tiap paslon harus saling bergandengan tangan. Tidak saling mengujar kebencian demi kepentingan pribadi dan golongan. Pilkada harus lebih santun dan bermartabat,’’ harapnya.
Sasongko menambahkan, setiap paslon bebas menentukan hari kampanye selama masa kampanye hingga 23 Juni mendatang. Pihaknya hanya menentukan zona. KPUD setempat membagi tiga zona. Yakni, Kecamantan Manguharjo, Taman dan Kartoharjo. Selain itu, hanya ada tiga jenis kampanye yang dapat dilakukan. Mulai kampanye terbatas, tatap muka atau dialog hingga rapat umum.
‘’Untuk rapat umum setiap paslon hanya memiliki satu kali kesempatan dengan jadwal menyesuaikan dari kami,’’ tegasnya.
Ketua Panwaslu Kota Madiun, Kokok Heru Purwoko, menghimbau masing-masing paslon agar memilih cara berkampanye yang elegan dan sesuai regulasi. Dia menyebut ada banyak cara menarik hati pemilih yang sesuai aturan perundang-undangan. Jangan menggunakan cara licik. Pihaknya menyebut bakal terus mengawasi ketiga paslon berserta tim kampanye dan pendukungnya.
‘’Kami akan terus mengawasi dan berlaku jurdil (jujur dan adil). Silahkan berkompetisi yang sehat,’’ kata Kokok.
Pihaknya juga menghimbau agar setiap alat peraga kampanye (APK) masing-masing calon untuk segera diturunkan. Sebab, segala macam APK wajib mendapat rekomendasi dari pihaknya dan KPUD setelah masa kampanye dimulai. Pemasangan diluar ketentuan merupakan satu bentuk pelanggaran.
‘’Masyarakat sudah semakin cerdas. Pelanggaran bisa menjadi boomerang jika masuk ranah sanksi sosial masyarakat,’’ pesannya.
Walikota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, menyebut gelaran Pilkada merupakan hal kecil bila dibandingkan dengan keamanan dan ketertiban yang selama ini terjalin di masyarakat. Dia berharap gelaran Pilkada tidak dikotori hal-hal yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban.
‘’Menciptakan suasana yang tidak kondusif mudah dan murah, mengembalikan kondisi aman dan tertib itu yang mahal. Jangan sampai ini terjadi,’’ pesan H. Sugeng Rismiyanto. (Kominfo).