SURABAYA, beritalima.com | Sistem Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) yang diterapkan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sejak ada imbauan kerja dari rumah (Work From Home) diakui cukup efektif.
Efektifnya Lapak Asik ini tidak hanya diakui karyawan BPJAMSOSTEK, tapi juga oleh peserta BPJAMSOSTEK yang mengajukan klaim jaminan.
Kepala BPJAMSOSTEK Surabaya Darmo, Guguk Heru Triyoko, dihubungi Kamis (16/4/2020) mengatakan, efektifitas Lapak Asik terbukti dari kinerja pembayaran klaim selama sistem layanan secara online ini diterapkan.
Dipaparkan, sistem layanan tanpa kontak fisik ini diterapkan BPJAMSOSTEK Surabaya Darmo sejak 23 April 2020, setelah pemerintah mengeluarkan imbauan bagi pekerja dan pelajar untuk bekerja dan belajar dari rumah.
“Sejak itu kami Work From Home dan menerapkan sistem Lapak Asik sebagai langkah preventif atas penyebaran Covid-19,” kata Guguk.
Kendati demikian, lanjut Guguk, tidak semua karyawan WFH, ada juga yang piket bergantian untuk memberikan layanan pada peserta yang menemui kendala dalam menggunakan layanan online secara total.
Dalam sistem Lapak Asik ini, terang Guguk, semua peserta yang mengajukan klaim Jaminan Hari Tua (JHT) harus melakukan pendaftaran secara online guna mendapatkan nomor antrian.
Untuk mendapatkan nomor antrian online itu dapat dilakukan dengan 2 cara, melalui website dengan alamat antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id atau aplikasi BPJSTKU yang dapat diunduh dari playstore.
Di tahap pertama itu, peserta diminta mengupload tujuh dokumen yang dibutuhkan, yakni scan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan, dan lampirkan kartu digital yang diunduh dari aplikasi BPJSTKU.
Selain itu melampirkan salinan KTP, Kartu Keluarga (KK), salinan verklaring atau surat keterangan sudah berhenti bekerja dari perusahaan, salinan buku rekening yang masih aktif, foto peserta, dan formulir permohonan pencairan JHT yang sudah diisi dan ditandatangani.
Seluruh dokumen yang masuk akan diverifikasi oleh petugas BPJAMSOSTEK. Hasil verifikasi akan diberitahukan secara digital melalui WhatsAap, email, SMS atau telepon.
“Jika dokumen-dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap dan benar, peserta akan menerima uang JHT-nya dalam rekening sesuai tanggal yang diberitahukan petugas,” ujar Guguk.
Bagi peserta yang menemui kesulitan, juga akan dihubungi petugas melalui WhatsAap, email, SMS atau telepon untuk dipersilakan datang sesuai tanggal dan jam yang diperoleh dari layanan antrean online di antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id atau aplikasi BPJSTKU.
Saat datang di Kantor BPJAMSOSTEK Surabaya Darmo, peserta diminta cuci tangan dengan hand sanitizer yang telah disediakan, kemudian diperiksa suhu tubuhnya, yang mana bila di atas 37,5 derajat celcius tidak diperkenankan melanjutkan proses pencairan klaim.
Jika peserta lolos dari pemeriksaan suhu badan, berkas yang dibawa harus dimasukan di dropbox yang disediakan, dan akan diverifikasi petugas secara berkala setelah disemprot dengan disinfektan.
Tindakan seperti itu juga diberlakukan terhadap pihak perusahaan atau peserta atau ahli waris peserta yang mengajukan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP), yang menemui kendala menggunakan layanan online secara total.
Akan tetapi, lanjut Guguk, semakin hari semakin banyak yang memahami dan memanfaatkan layanan online tersebut. Bahkan, saat ini hampir semuanya melakukan secara online, yang menurut mereka memang lebih efektif, disamping tidak was-was tertular virus Corona.
Menurut Guguk sendiri, sistem Lapak Asik ini lebih efektif dan produktif dalam proses klaim sepanjang pandemi Covid-19. Selama layanan online ini, tepatnya sejak 23 Maret 2020 sampai 15 April 2020, BPJAMSOSTEK Surabaya Darmo telah membayarkan 707 klaim JHT, JKK, JKM dan JP.
“Jadi, selama 3 pekan layanan secara online ini cukup efektif, terbukti total sebanyak 707 klaim yang telah kami bayarkan,” tandas Guguk. “Dan lagi, kita aman dari sebaran virus Corona,” imbuhnya. (Ganefo)