SURABAYA, beritalima.com | Tahun 2022 ini Indonesia mendapatkan mandat penting dalam mendukung pemulihan ekonomi global karena perannya sebagai Presidensi G20.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur (KPw BI Jatim) Budi Hanoto menyampaikan itu di acara Capacity Building dan Bincang Bareng Media, Selasa (12/4/2022).
Terkait itu, lanjut Budi, ada tiga tantangan global yang menjadi perhatian. Pertama, bagaimana normalisasi kebijakan di negara maju.
Disebutkan, kenaikan suku bunga The Fed berdampak pada kenaikan suku bunga global, sehingga mempersulit pemulihan ekonomi negara berkembang. Apalagi Fed akan menaikan suku bunga 7 kali tahun ini.
Kedua, lanjut Budi, adalah dampak jangka menengah – panjang scaring effect akibat pandemi terhadap sektor riil.
“Pandemi berkepanjangan menurunkan produktivitas dan peningkatan pengangguran. Orang yang nganggur biasa megang mesin jadi tidak terlatih lagi,” jelasnya.
Ketiga, ekskalasi ketegangan geopolitik Rusia – Ukraina yang berdampak pada lonjakan harga komoditas internasional, serta pembalikan arus modal secara tiba-tiba ke safe heaven aset yang menimbulkan ancaman bagi stabilitas eksternal dan karena nilai tukar.
“Yang kita blast adalah produktivitas dan memastikan pertumbuhan ekonomi itu berkesinambungan sesuai tema Presidensi G20 Indonesia 2022, yaitu Recover Together, Recover Stronger, yang bertujuan mendorong semua pihak saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19,” kata Budi. (Gan)
Teks Foto: Kepala KPw BI Jatim Budi Hanoto di acara Capacity Building dan Bincang Bareng Media, Selasa (12/4/2022) malam.