TikTok Menyorot Kesehatan Mental dengan Program #MoveForMentalHealth

  • Whatsapp

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Federasi Dunia Untuk Kesehatan Mental (WFMH) dan United for Global Mental Health (UnitedGMH) bekerjasama dengan TikTok untuk meningkatkan kesadaran secara global mengenai tantangan kesehatan mental.

Program #MoveforMentalHealth akan berlangsung di Indonesia mulai tanggal 7-10 Oktober bertepatan dengan Hari Kesehatan Mental Sedunia.

JAKARTA, Beritalima.com | TikTok, platform destinasi video singkat, meluncurkan program “Move for Mental Health: Let’s Invest”, bekerjasama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental (WFMH), dan United for Global Mental Health (UnitedGMH).

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di tingkat global akan perlunya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di tengah masa pandemi COVID-19. Berlangsung mulai tanggal 7 hingga 10 Oktober 2020, pengguna akan diajak untuk membuat video tantangan dengan menggunakan tagar #MoveforMentalHealth.

Dengan banyaknya jumlah orang yang tidak memiliki akses terhadap dukungan kesehatan mental yang tepat dan sesuai, WHO, WFMH, dan UnitedGMH berkolaborasi untuk menciptakan suatu gerakan di tingkat global guna menekankan pentingnya memperhatikan kesehatan mental. Komunitas TikTok di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, diajak untuk ikut serta dalam kegiatan gerak tubuh di Hari Kesehatan Mental Sedunia ini, dengan mengunggah video kegiatan mereka menggerakan tubuh, misalnya berolahraga, menari, jalan keliling lingkungan rumah, atau kegiatan gerak tubuh apa pun yang membuat mereka nyaman.

“Di dunia, belum ada cukup banyak gerakan mengenai kesehatan mental. Faktanya, hampir 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki gangguan kesehatan mental,” ujar Elisha London, CEO dan Pendiri United for Global Mental Health. “Setelah bertahun-tahun kita berdiam diri dan tidak melakukan apa pun, di Hari Kesehatan Mental Sedunia kali ini, kami bersatu untuk #MoveforMentalHealth dengan didukung oleh TikTok. Inilah saat semua orang berinvestasi dan memikirkan pentingnya kesehatan mental, dimana pun mereka berada.”

Kreator TikTok seperti Abdi SuardinYliutania, dan Ananza telah ikut bergabung dalam tantangan ini. 

Dévora Kestel, Director of the Mental Health and Substance Use Department, WHO mengatakan: “Di WHO, kami senang melihat komitmen TikTok dalam mengangkat diskusi dan gerakan dalam kesehatan mental. Mobilisasi dalam skala global dapat membantu menghasilkan keputusan yang pada akhirnya akan menyediakan pelayanan kesehatan mental yang baik, kapanpun dan dimanapun yang kita butuhkan.”

Untuk menutup kampanye yang berakhir pada Sabtu, 10 Oktober 2020, mulai dari pukul 21.00 WIB, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus akan bergabung bersama para pemimpin dunia, selebriti, dan ahli kesehatan mental untuk bicara mengenai apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental kita dan bagaimana caranya. Kegiatan ini akan dilangsungkan secara live melalui TikTok Live Streaming.

Live stream ini akan menghadirkan video pendek yang menampilkan bagaimana WHO dan para mitra telah bekerja untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat di seluruh dunia, testimonial selebriti, sesi tanya jawab, dan sejumlah penampilan dari bintang tamu, serta pernyataan komitmen dari kepala negara dan pemerintahan.

“Tahun 2020 telah banyak mengubah hidup kita, memaksa kita untuk menghadapi pembatasan dan perubahan kegiatan normal kita,” kata Arjun Narayan, TikTok Director of Trust and Safety, Asia Pacific. “Pada Hari Kesehatan Mental Dunia ini, sangat penting bagi kami meningkatkan kesadaran mengenai tantangan kesehatan mental dan menyediakan sebuah platform dimana kami dapat mendukung keamanan dan kesehatan mental pengguna kami.”

TikTok telah lama berkomitmen untuk membangun lingkungan yang mendukung kesehatan mental. Selain fitur seperti Screen Time Management dan Restricted Mode, pengguna diberdayakan untuk fokus terhadap keselamatan mereka di dunia digital. Selain itu, pengaturan Privasi dan Keamanan TikTok yang komprehensif memungkinkan pengguna untuk memutuskan siapa yang dapat mengikuti mereka, mengirimkan mereka pesan atau reaksi, dan mengatur akun mereka menjadi privat untuk menghindari permintaan yang tidak diinginkan(yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait