SURABAYA, beritalima.com |
Kelompok 159 Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) ke-63 Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kegiatan peningkatan brand identity Kampung Kue dan pelaku usaha di Rungkut Lor II, Kota Surabaya. Kegiatan tersebut diadakan pada Kamis lalu (28/1/2021).
Anggota kelompok KKN tersebut terdiri dari sembilan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yaitu Mochammad Rozy Fachlevi (Rozy), Muhammad Mursyid Auliya, Anandini Puspita Ayu, Larranti Inti Sari, Dinda Oktaviona Rosidi, Naura Anindina, Almira Livia Salsabila, Shinta Rachma Annisa, Maulana Azhim Fikri, dan Muhammad Rifqy Aristyawan. Serta satu mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) yaitu Nurul Dewi Oktavia.
Rozy menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan brand awareness konsumen terhadap produk kesatuan kampung kuat, yaitu melalui upaya penguatan brand identity.
“Kampung kue notabenenya adalah kampung produksi kue serta banyak pelaku usaha kue dengan brand sendiri-sendiri namun belum terwujud menjadi satu kesatuan penjualan,” jelas Rozy.
Karenanya, kelompok KKN tersebut tergerak untuk membuat brand identity kampung kue untuk dapat menyatukan beberapa produk kue UMKM menjadi penjualan satu pintu yang dinaungi oleh kampung kue. Kelompok KKN juga membimbing penggunaan media sosial untuk meningkatkan promosi dan membantu agar aktivitas di media sosial rutin untuk dapat meningkatkan penjualan.
Sebelumnya, kegiatan tersebut berangkat dari program selling improvement, yaitu kegiatan mengajak para pengurus kampung serta berkoordinasi dengan pelaku usaha kampung kue untuk berdiskusi dan mewujudkan penjualan satu pintu. “Dari program itulah, berlanjut ke kegiatan brand identity,” terangnya.
Kelompok KKN tidak hanya membuat nama brand ‘Kampung Kue’. Mereka juga membuatkan design packaging, pencarian vendor packaging yang mendukung penguatan brand identity, dan membimbing sebagian pelaku usaha untuk mengalihkan penjualan konvensional menjadi penjualan online melalui media sosial bisnis.
Adapun kegiatan bimbingan dilakukan secara offline dengan mematuhi protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan upaya jaga jarak.
“Bimbingan dan pemberian design kami akan diterapkan pada momen ‘Kampung Kue’ mendirikan koperasi guna menghimpun penjualan satu pintu,” lanjutnya
Dengan dilaksanakannya kegiatan tersebut, Rozy, mewakili kelompok KKN 159 berharap ‘Kampung Kue’ dapat dikenal menjadi kampung produktif pembuatan kue. Selain itu, dia juga berharap ‘Kampung Kue’ dapat menjadi pusat penjualan kue dan menjadi referensi utama masyarakat konsumen. (Yul)
Gambar : Kegiatan bimbingan brand identity yang dilakukan oleh kelompok KKN 159.