KOTAMOBAGU, beritalima.com — Tim Penghubungi salah satu Pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Kota Kotamobagu, dari Pasangan Drs Hi Jainuddin Damopolii dan Drs Suharjo Makalalag, Kamis (25/01/18) sore menyambangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kotamobagu, guna memberikan klarifikasi terkait adanya tarik dukungan oleh warga, yang sempat memberikan dukungan melalui Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kepada wartawan, Tim Penghubung Pasangan Calon (Paslon) JaDi-JO mengatakan bahwa mereka akan menginventarisir persoalan adanya tarik dukungan, yang diduga ada aktor yang menggerakkan langkah tersebut.
“Kami akan melakukan upaya hukum dan akan menginfentalisir seluruh persoalan yang terjadi. Bahkan akan menindaklajutinya, dan kami akan mencari siapa orang-orang yang menjadi aktor yang menggerakkan ini,” kata Robby Mokodongan, Tim Penghubung Paslon JaDi-JO.
Dikatakannya lagi, terkait dengan adanya upaya tarik dukungan, menurutnya itu hal yang keliru. Sebab, langkah yang diambil itu, dinilai sudah terlambat karena telah selesai dengan digelarnya rapat pleno Verifikasi Faktual, yang dihadiri 3 unsur, dari LO, PPL (Panwas) dan PPK (KPU)
“Kami heran, kenapa setelah pelaksanaan verfak, pleno PPK dan pleno KPU kemudian datangl persoalan ini. Tentunya kami tidak akan diam dan akan melawan karena saat dilakukan verfak orang-orang ini pemilik KTP semua sudah di temui dan hasil verfak di tingkat kecamatan dan daerah/kota sudah dilaksanakan seharusnya sudah tidak ada persoalan,” jelas Robby Mokodongan, Tim Penghubung Pasangan Calon JaDi-JO.
Seperti diketahui pada pilkada serentak 2018, untuk Calon Walikota dan Wakil Walikota, Drs Hi Jainuddin Damopolii dan Drs Suharjo Makalalag (JaDi-JO) itu maju melalui jalur Independen, yang bersaing dengan Calon Walikota dan Wakil Walikota, Ir Hj Tatong Bara berpasangan dengan Nayodo Kurniawan, (TB-NK) yang didukung Partai PAN, Golkar, PDIP, PKB, PKS, Hanura, Gerindra, Demokrat.
(Di2/Zul)
