Tim Penulis Buku Kyai Menteri Mulai Menggali Inspirasi dari Malang

  • Whatsapp
Tim Penulis Buku Kyai Menteri Mulai gali inspirasi dari Malang

Malang, beritalima.com| – Tim penulis buku Kyai Menteri (sebutan sering diberikan kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti), mulai menggali inspirasi dan informasi di tengah udara sejuk kota pendidikan Malang, Jawa Timur.

Coaching Clinic Tim Penulis Buku Kyai Menteri sukses digelar selama dua hari (5–6/10/25), di dua lokasi sarat makna, Balai Besar Guru dan Tenaga Kependidikan (BBGTK) Jawa Timur dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Hari pertama diisi dengan penyusunan konsep dasar oleh enam penulis yang terlibat dalam proyek ini. Mereka datang dari berbagai latar belakang, namun disatukan oleh satu semangat: menghadirkan karya jujur, ilmiah, dan menggugah nurani publik.

Pada hari kedua, suasana kian menghangat. Sesi penyamaan persepsi dan penentuan target dipimpin langsung Dr. Mariman Darto, Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen bersama timnya. Di ruangan itu, gagasan lahir, berdialog, dan melebur menjadi satu visi besar.

Dr. Mariman menyatakan, buku ini bukan sekadar penghormatan pada sosok Kyai Menteri. Lebih dari itu, buku ini adalah bentuk tanggung jawab moral terhadap opini publik yang sering kali terdistorsi oleh isu negatif. “Buku ini menjadi respon terhadap kegalauan publik,” sebut Mariman dengan nada tegas namun penuh keteduhan.

Menurutnya, banyak hal baik dari kepemimpinan Kyai Menteri yang belum tersampaikan ke permukaan. Cerita-cerita di balik layar itu, katanya, justru menjadi napas utama buku ini.

Tak berhenti di situ, Mariman menekankan pentingnya riset mendalam dan verifikasi lapangan. Ia mendorong para penulis untuk tidak hanya menulis dengan hati, tapi juga dengan data dan tanggung jawab akademik.

“Setiap kisah harus melalui proses cross check dari berbagai narasumber,” tambahnya.

Dalam suasana diskusi yang intens namun hangat, tersirat keyakinan bahwa buku ini akan menjadi dokumen sejarah tentang perjalanan seorang menteri yang tetap bersahaja di tengah sorotan publik.

Koordinator Tim Penulis, Gunawan Trihantoro, menggarisbawahi, “kami ingin buku ini menjadi refleksi dan cermin. Bukan sekadar memuji, tapi menggambarkan sosok Kyai Menteri sebagaimana adanya, manusia yang berpikir, berjuang, dan berkhidmat untuk pendidikan.”

Gunawan menekankan, arah penulisan lebih menitikberatkan pada nilai-nilai transformasi, bukan sekadar kronologi jabatan. Ia menilai, gaya kepemimpinan Kyai Menteri yang rasional namun sederhana adalah pelajaran penting bagi generasi muda pendidik Indonesia.

“Buku ini akan memperlihatkan bahwa perubahan besar sering lahir dari sikap sederhana, bukan dari gemuruh panggung kekuasaan,” paparnya.

Bagi Gunawan dan tim, menulis buku ini adalah panggilan moral, sebuah usaha mendokumentasikan kebaikan di tengah derasnya arus narasi negatif. Mereka berharap, buku ini kelak menjadi sumber inspirasi dan pengingat bahwa integritas dan kebijaksanaan tetap relevan di dunia pendidikan.

Dari Malang, inspirasi itu tumbuh. Di kota yang dikenal dengan semangat pendidikannya, para penulis menanam benih karya yang kelak menjadi saksi tentang kepemimpinan yang menyejukkan, berpijak pada nilai dan mengubah paradigma.

Jurnalis: abriyanto

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait