Sejumlah 115 Ibu-ibu dan Anak-anak keluarga besar Pangkalan TNI AL Palu yang menjadi korban Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang terjadi beberapa waktu yang lalu, mengikuti kegiatan Trauma Healing oleh Tim Psikologi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), bertempat di lapangan Tenis Lanal Palu, Senin (22/10/2018).
Kegiatan Trauma Healing ini dilaksanakan oleh Tim Psikologi TNI AL dimaksudkan untuk menghilangkan rasa trauma khususnya kepada Ibu-ibu dan anak-anak keluarga besar TNI AL, yang secara langsung mengalami dampak bencana gempa bumi dan tsunami dengan kekuatan 7,4 skala rithcer yang menimpa Kota Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah pada tanggal 28 September 2018.
Disela-sela kegiatan tersebut, Mayor Laut (P) Dudung Hariyanto, S.Psi. selaku ketua Tim Psikologi TNI AL mengatakan bahwa kegiatan ini sebelumnya sudah dilaksanakan sebanyak 2 kali, pada tanggal 6 dan 9 Oktober 2018 kepada keluarga besar Lanal Palu dan hari ini dilaksanakan kembali kegiatan yang sama.
Menurut Mayor Laut (P) Dudung Hariyanto, kegiatan trauma healing bertujuan untuk mengurangi rasa trauma yang terjadi pada ibu-ibu dan anak-anak keluarga besar Lanal Palu, dengan melakukan game-game yang menyenangkan dan bermain dengan cara berkelompok dan berkolaborasi antara ibu dan anak. “Diharapkan dengan kegiatan ini akan cepat memulihkan psikologi mereka seperti kondisi sebelum mengalami gempa bumi dan tsunami,” jelasnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Palu Kolonel Laut (P) Tommy Herlambang, S.E., mengatakan, dengan kegiatan yang dilaksanakan ini ibu-ibu dan anak-anak yang mengalami kejadian gempa bumi dan tsunami yang mengakibatkan rumah-rumah dan sekolah mereka yang roboh, kedepannya mereka bisa bangkit dan memulai kembali kegiatan sehari-hari seperti sedia kala.
Danlanal Palu Kolonel Laut (P) Tommy Herlambang berpesan kepada keluarga besar Lanal Palu yang sudah mengungsi dari Kota Palu untuk kembali ke Palu, melanjutkan kegiatan rutinnya dan segera mengurus anak-anaknya untuk kembali ke sekolah melanjutkan kegiatan belajar mengajar seperti semula, karena kondisi Palu sudah normal dan aman.