Dompu NTB, beritalima.com
Tim Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Kabupaten Dompu, Sabtu (17/9) kemarin melakukan kunjungan belajar (learning visit) di Kabupaten Ende-Flores Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan tersebut difasilitasi oleh program Sanitasi dan Hygiene Berkelanjutan di Indonesia Timur (SEHATI) Plan International Indonesia yang mulai bulan Agustus lalu
menjalankan programnya di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). District Coordinator STBM SEHATI Plan Internasional Indonesia, Roni Mursyida di akun facebooknya mengemukakan kegiatan tersebut untuk melihat langsung pelaksanaan 5 (lima) pilar STBM yang sudah terlaksana di Kabupaten Ende agar dapat diterapkan di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Utara (KLU).
menjalankan programnya di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). District Coordinator STBM SEHATI Plan Internasional Indonesia, Roni Mursyida di akun facebooknya mengemukakan kegiatan tersebut untuk melihat langsung pelaksanaan 5 (lima) pilar STBM yang sudah terlaksana di Kabupaten Ende agar dapat diterapkan di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Beberapa progress yang ditinjau antara lain STBM disekolah termasuk manajemen kesehatan menstruasi di sekolah berupa pembuatan pembalut oleh guru UKS untuk siswi yang mengalami menstruasi. Kunjungan belajar juga dilakukan di desa-desa yang sudah berstatus STBM. Disebut Roni ada beberapa pelajaran menarik yang diperoleh dari kunjungan belajar ini seperti pertama; peran natural leader seperti Ketua Pokja AMPL (Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan,red), Camat, Kades dan tim STBM dalam memobilisasi masyarakat
untuk perubahan perilaku saniter dan hygiene yang baik. Kedua; peran tim STBM kecamatan yang solid bekerja sama melakukan pembinaan ke desa-desa sampai monitoring intens ke rumah-rumah. “Yang ketiga adanya alokasi anggaran dari desa yang besarnya antara Rp. 3-15 juta untuk mempercepat perubahan perilaku dan menjamin keberlanjutan pasca deklarasi sehingga ini menjadi kebiasaan yang permanen,” jelas Roni.
untuk perubahan perilaku saniter dan hygiene yang baik. Kedua; peran tim STBM kecamatan yang solid bekerja sama melakukan pembinaan ke desa-desa sampai monitoring intens ke rumah-rumah. “Yang ketiga adanya alokasi anggaran dari desa yang besarnya antara Rp. 3-15 juta untuk mempercepat perubahan perilaku dan menjamin keberlanjutan pasca deklarasi sehingga ini menjadi kebiasaan yang permanen,” jelas Roni.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu, Gatot Gunawan, S. Km., M. Kes yang juga menjadi Ketua Tim STBM Kabupaten Dompu merasa terkesan dengan penyambutan secara adat oleh Bupati Ende, Marcelinus Petu, Ketua, Wakil, dan anggota DPRD Kabupaten Ende, Ketua Pokja AMPL/Kepala Bappeda, Hermanus Hepi dan para Camat.”Pelaksanaan dan
deklarasi 5 Pilar STBM di Ende dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk diterapkan di Kabupaten Dompu dan KLU,” ujarnya. Disebut Gatot Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu sangat respek dengan persoalan kesehatan salah satunya adalah kebijakan regulasi dan anggaran untuk terciptanya 5 pilar STBM. Kelima pilar STBM dimaksud adalah stop buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan penanganan limbah cair rumah tangga. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Perwakilan Pokja AMPL NTB, Perwakilan PKK yaitu Hj. Iris Juwita K, perwakilan dari Tim Kecamatan Pajo yaitu H.A Rahim (Camat Pajo) dan Rudi Purtomo (Kasi PMD Kec. Huu), perwakilan kepala desa yaitu Muhtar (Kepala Desa Woko) dan perwakilan Pokja AMPL Kab. Dompu yaitu Bapak Iwin Duarta. Ada 3 desa yang menjadi lokasi kunjungan belajar yaitu desa Woropapa kecamatan Ende, desa Rateroru Kecamatan Detusoko dan Desa Zangazozo Kecamatan Nangapanda. (B5-SUKUR/Supriyamin)
deklarasi 5 Pilar STBM di Ende dapat menjadi motivasi dan inspirasi untuk diterapkan di Kabupaten Dompu dan KLU,” ujarnya. Disebut Gatot Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu sangat respek dengan persoalan kesehatan salah satunya adalah kebijakan regulasi dan anggaran untuk terciptanya 5 pilar STBM. Kelima pilar STBM dimaksud adalah stop buang air besar di sembarang tempat, mencuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan
rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan penanganan limbah cair rumah tangga. Kegiatan tersebut dihadiri pula oleh Perwakilan Pokja AMPL NTB, Perwakilan PKK yaitu Hj. Iris Juwita K, perwakilan dari Tim Kecamatan Pajo yaitu H.A Rahim (Camat Pajo) dan Rudi Purtomo (Kasi PMD Kec. Huu), perwakilan kepala desa yaitu Muhtar (Kepala Desa Woko) dan perwakilan Pokja AMPL Kab. Dompu yaitu Bapak Iwin Duarta. Ada 3 desa yang menjadi lokasi kunjungan belajar yaitu desa Woropapa kecamatan Ende, desa Rateroru Kecamatan Detusoko dan Desa Zangazozo Kecamatan Nangapanda. (B5-SUKUR/Supriyamin)