Bengkulu, beritalima.com – Hingga sejauh ini, tim Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Bengkulu, terus berupaya menelusuri serta mengumpulkan bukti-bukti terkait pergerakan media yang diduga menggunakan legalitas perusahaan palsu alias semua scanan atau rekayasa (abal – abal). Pergerakan media abal – abal ini terendus pergerakannya sejak tahun 2017 lalu, dan telah berhasil mengelabuhi pihak – pihak pemegang publikasi, khususnya di Bengkulu.
Di Tahun 2018 ini, tim PWRI Kota Bengkulu terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas janggal tersebut, bahkan telah menyampaikan dan memberikan solusi kepada pihak tim verifikasi media maupun pihak PPTK pemegang publikasi untuk melakukan komunikasi langsung via telepon terhadap pemilik perusahaan media yang diajukan sebagai syarat kerjasama media tersebut.
“Jangan hanya sekedar mengkroscek berkas perusahaan media saja, karena berkas bisa saja direkayasa. Tepatnya, lakukan komunikasi langsung via telepon terhadap pemilik berkas perusahaan yang diajukan, apakah benar seizin beliau,” ungkap Indra Syahputra.
Terlepas diindahkan atau tidak himbauan yang disampaikan, Indra mengatakan, itu hak mereka. Namun Indra memastikan, diakhir tahun 2018 ini nantinya, kebenaran akan ia ungkapkan.
” ini kebenaran yang mesti diungkapkan, kemungkinan konsekuensinya pengembalian uang yang sudah dinikmati,” tutupnya. (Mts).
