JAKARTA, Beritalima.com|
Tim Nasional Anies-Muhaimin mengaku menemukan bukti dugaan penggelembungan suara dalam penghitungan manual berdasarkan data di situs web Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin Amin Subekti mengatakan, dari riset serta verifikasi data formulir C1 dan data situs web KPU, pihaknya menduga ada penggelembungan suara.
Ia mengatakan, ada perbedaan angka antara di formulir C1 dan data situs KPU dalam 335 laporan dari 181 kota dan 26 provinsi.
“Kami melakukan pendalaman apakah ini suatu (kecurangan) yang terjadi, kami buka apa yang di website KPU, lalu mencoba memeriksa dalam beberapa jam terakhir, apakah ada sesuatu kelemahan dalam uploading,” ujar dia dalam konferensi pers, Kamis (15/2/2024).
Amin mengatakan, penggelembungan suara terjadi di setiap paslon.
Namun, porsi yang terbesar terlihat dari perolehan suara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebesar 65 persen.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19,6 persen, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,4 persen.
“Ini yang kami temukan di website (KPU). Saya kira ini membuktikan bahwa apa (kecurangan) yang dibicarakan masyarakat memang terjadi. Dan riset ini bisa dilakukan semua orang, bisa menelusuri sendiri, dari sana akan kelihatan (terjadi penggelembungan. Ini contoh, akhirnya tudingan penggelembungan suara ada buktinya.” tuturnya.(Yul)