JAKARTA, beritalima.com — Suasana keakraban dan jalinan komunikasi profesional jelas terlihat di antara peserta The 9th Maritime Security Desktop Exercise (MSDE) and Law of the Sea Course di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini juga sebagai wadah tindak lanjut kerja sama antar instansi yang telah terjalin sebelumnya. Sebut saja kerja sama antara Bakamla dengan Australian Border Force (ABF) dalam hal pertukaran informasi.
Terlihat Kasi Pemantauan Data dan Jaringan Satelit Bakamla Letkol Bakamla Tuti Ida Halida, S.T., M.I.T.M., berdiskusi dengan Counsellor ABF Department of Home Affairs Superintendent Benjamin Honey, di sela-sela kegiatan.
Diketahui pembicaraan ini membahas tentang tindak lanjut pertemuan Superintendent Honey ke Kantor Pusat Informasi Marabahaya Laut (KPIML) Bakamla pada 29/5 lalu. Pada kesempatan tersebut, ABF menyampaikan data informasi terkait hasil Operasi Gannet 19-1.
Data tersebut berisikan informasi kapal-kapal hasil pantauan Dashboard ABF dan data dari hasil pantauan pesawat ABF untuk kapal yang tidak terdeksi dengan Automatic Identification System (AIS).
Lebih lanjut, sesuai dengan pertemuan antara pimpinan Bakamla dan ABF, dalam waktu dekat akan ada pertemuan lanjutan yang membahas tentang hak akses kepada Bakamla untuk dapat menggunakan aplikasi pemantauan milik ABF tersebut.
Aplikasi ini juga dapat digunakan Bakamla untuk menunjang kegiatan operasinya sehari-hari. Selain untuk melakukan kegiatan pemantauan kapal-kapal di laut, aplikasi ini juga dapat digunakan sebagai sarana pertukaran informasi. Dengan demikian komitmen sebagai hasil dari kerja sama yang telah terjalin antara Bakamla dan ABF semakin menguat.