MADIUN, beritalima.com- Tingkat inflasi di Kota Madiun, Jawa Timur, masih terkendali. Pasalnya, tingkat inflasi di kota ini ‘hanya’ 0,22. Sedangkan tingkat inflasi Jawa Timur sebesar 0,13 dan nasional sebesar 0,55.
‘’Masih dibawah inflasi nasional, yakni 0,55 persen. Angka inflasi di Kota Madiun secara nasional masih cukup terkendali. Artinya, daya beli masyarakat di Kota Madiun masih stabil,” terang Kepala BPS Kota Madiun, Umar Syaifuddin, Selasa 2 Juli 2019.
Perkembangan angka inflasi ini, menurutnya, tak lepas dari permintaan barang dan jasa yang cukup tinggi pada bulan Ramadan. Terutama, pada kelompok bahan makanan dan transportasi.
“Dijwal bulan Juni awal Lebaran, kenaikan hampir dua kali lipat pada hari sebelumnya. Hampir di semua transportasi memiliki andil inflasi yang cukup tinggi,” ungkapnya.
Meski begitu, fenomena deflasi juga terjadi pada beberapa kelompok bahan makanan. Bahkan angkanya mencapai -0,78 persen. Seperti daging ayam ras, bawang merah, bawang putih serta bumbu lainnya yang mengalami penurunan harga signifikan pada bulan Juni.
Untuk itu, Umar mengimbau kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Madiun agar mewaspadai inflasi di bulan Juli. Sebab, menjelang masuk sekolah biasanya ada kenaikan harga pada kebutuhan sandang serta iuran sekolah. Sehingga perlu diwaspadai harga-harga yang berkaitan dengan keperluan sekolah.
Umar berharap, untuk bulan Juli sampai Desember mendatang tingkat inflasi Kota Madiun bisa semakin dikendalikan. Karena sesuai alur inflasi tahun-tahun sebelumnya di Kota Madiun, puncak inflasi tertinggi ada pada momen Ramadan dan Lebaran.
“Seterusnya inflasi dapat terkendali, sehingga tidak menimbulkan gejolak harga,” pungkasnya. (Sumber: Kominfo. Editor: Astono).
Ket.Foto: Umar S.
