Tingkat Inflasi Sudah Berbahaya, Junaidi Auly Minta Pemerintah Jokowi Hadir

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Legislator asal Daerah Pemilihan II Provinsi Lampung, Junaidi Auly mengatakan, dampak wabah virus Corona (Covid-19) yang sudah melanda seluruh Provinsi dan lebih 260 kabupaten/kota di Indonesia terus menggerogoti ekonomi nasional.

Lihat saja, kata anggota Komisi XI DPR membidangi keuangan, perbankan dan pembangunan tersebut dalam keterangan persnya kepada awak media, Rabu (22/5) malam, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerja paling nyata dan terasa. PHK terjadi karena beberapa perusahaan sudah tidak mampu berproduksi lagi.

Selain itu, ungkap Junaidi, pelaku sektor informal sudah tidak leluasa melakukan aktivitas sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Ini sangat penting mendapat perhatian dari Pemerintah agar kondisi tidak semakin memburuk.

Selain PHK, tekanan terjadi juga pada kenaikan harga pangan yang tentunya sangat membebani terutama masyarakat kecil, apalagi mereka itu sudah bekerja atau ada pemasukan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, inflasi bahan makan mencapai 6,41 persen Year Over Year (YOY) pada Maret 2020.

Junaidi mengungkapkan, inflasi 6 persen sangat tinggi serta mengganggu, apalagi situasi ekonomi rumah tangga berada di titik terendah. “Harga rata-rata harian cabai rawit merah per kg selama April naik hingga 25 persen dibanding Maret sedangkan gula pasir, bawang merah, rata-rata naik hampir 15 persen. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu, harga cabai rawit sudah naik 35 persen pada April, gula pasir melambung hingga 37 persen.

“Di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, level inflasi tersebut sudah sangat berbahaya bagi golongan menengah ke bawah. Untuk itu pemerintah dibawah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar lebih berperan baik dari segi ketersediaan stok pangan, proses distribusi dan menjaga kestabilan harga. Apalagi beberapa hari kedepan umat muslim memasuk, bulan ramadhan” demikian Junaidi Auly. (akhir)

beritalima.com

Pos terkait