Tingkat Pengangguran Terbuka di Jatim 5,84 persen

  • Whatsapp
Ilustrasi foto para pencari kerja. (Foto: Ist)

SURABAYA, beritalima.com | Jumlah angkatan kerja di Jawa Timur pada Agustus 2020 sebanyak 22,26 juta orang, naik 396,37 ribu orang dibanding Agustus 2019. Sejalan dengan itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik 0,72 poin.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dr Dadang Hardiwan S.Si M.Si, mengungkapkan itu di kantornya, Kamis (6/11/2020).

Disebutkan, dalam setahun terakhir pengangguran bertambah 466,02 ribu orang, dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) naik 2,02 persen poin menjadi 5,84 persen pada Agustus 2020.

Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,89 persen.

Dadang mengatakan, penduduk yang bekerja sebanyak 20,96 juta orang, berkurang sekitar 69,65 ribu orang dari Agustus 2019. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja terutama Pertanian (1,73 persen poin), Perdagangan (0,51 persen poin), serta Akomodasi dan Makan Minum (0,39 persen poin).

Sebaliknya, lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan persentase utamanya pada Industri Pengolahan (1,23 persen poin), Konstruksi (0,47 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,39 persen poin).

Penduduk bekerja di kegiatan formal pada Agustus 2020 sebanyak 7,62 juta orang (36,36 persen). Sebaliknya, terdapat 13,34 juta orang (63,64 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, persentase penduduk bekerja di kegiatan formal turun 3 persen poin.

Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah pengangguran naik 3,76 persen poin dan persentase pekerja paruh waktu naik 3,01 persen poin.

Terdapat 4,23 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 atau 13,36 persen, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (318,61 ribu orang), bukan angkatan kerja karena Covid-19 (112,43 ribu orang).

Sementara tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 252,57 ribu orang, dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 terdata 3,55 juta orang. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait