Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM, BI Jatim Luncurkan Rumah Kurasi’ di Kediri

  • Whatsapp

KEDIRI, beritalima.com | Guna meningkatkan daya saing produk UMKM, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur meluncurkan ‘Rumah Kurasi’ di Hotel Grand Surya, Kediri, Selasa (27/07/21) sore. Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Rumah Kurasi ini merupakan yang pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan standarisasi kualitas dan daya saing produk-produk UMKM Jawa Timur di pasar nasional maupun internasional.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan, program dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM Jawa Timur ini membutuhkan proses yang cukup panjang.

“Ide Rumah Kurasi muncul setelah memetakan bahwa sejatinya ada pasar yang potensial yang dapat disasar produk lokal Jatim. Namun, banyak yang tidak bisa diproses karena masalah standar kualitas dan semacamnya,” ujar Difi.

Dikatakan, karena harus ada peningkatan kualitas dan standarisasi, Kadin nanti akan jadi agregator. “Tidak mungkin kita kembangkan UMKM kecil tanpa agregator. Untuk itu, Kadin siap jadi agregator,” tambahnya.

Gubernur Khofifah mengatakan, dengan adanya rumah kurasi ini menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi kita untuk terus produktif serta berkarya demi mendukung ekonomi, khususnya Pemulihan Ekonomi Nasional melalui UMKM.

“Melalui program rumah kurasi, UMKM Jawa Timur tidak perlu khawatir jika ingin mendapatkan sertifikat kurasi produk secara mudah serta berkualitas, meski di tengah kebijakan pembatasan yang sedang kita hadapi,” kata Khofifah.

Khofifah menjelaskan, untuk bisa memanfaatkan rumah kurasi ini, UMKM cukup mendaftarkan produk unggulannya secara online di www.rumahkurasi.com dan mengikuti proses kurasi.

Selanjutnya, pelaku UMKM yang telah mendaftar di rumah kurasi ini akan difasilitasi proses kurasinya oleh kurator, asesor dan juga instruktur yang bersertifikat.

Program rumah kurasi ini dilaksanakan dengan fokus pada ekosistem dan kolaborasi. Untuk ini Bank Indonesia KPw Jawa Timur bekerjasama dengan Kadin serta BNSP dalam melakukan sertifikasi.

“Semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses kurasi dilakukan oleh kurator profesional yang melakukan penilaian terhadap produk UMKM secara objektif dan berkelanjutan,” kata Khofifah.

Ia berharap setelah ini rumah kurasi bisa dikembangkan di kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. “Butuh proses untuk bisa terstandarisasi sesuai kualifikasi di masing-masing negara. Jadi partnership antara BI, Kadin, BNSP, pemerintah kab/kota dan pemprov menjadi penting,” terangnya.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, yang juga hadir di acara ini mengatakan, rumah kurasi sudah lama digagas di Kota Kediri, sejak 2020. “Awalnya mendorong UMKM di Kota Kediri masuk ke market place. Dari evaluasi, produk yang dikurasi semakin banyak.

“Permintaan ekspor untuk produk UMKM Kota Kediri sudah ada. Saya sepakat bahwa UMKM itu sebenarnya tidak perlu tinggi standarnya. Yang penting good looking, eye catching produk itu dan rasanya masuk,” ujar Bupati.

Pimpinan Rumah Kurasi sekaligus Ketua Kadin Kota Kediri, M Solikin mengatakan, target pasar Rumah Kurasi untuk tahap pertama difokuskan ke negara-negara ASEAN. Terkait produk makanan, ada dua hal penting yang dibutuhkan. Menurutnya, tidak harus bersertifikasi terlalu tinggi dan memiliki masa kadaluwarsa minimal 8 bulan.

Lebih lanjut Sholikin mengatakan, yang terpenting ke depan setiap daerah harus ada tenaga kurator, instruktur dan asesor yang bersertifikasi resmi dari BNSP. Sehingga apabila produk hasil kurasi masuk pasar modern bisa langsung diterima.

“Saya berharap kepada seluruh UMKM, ayo kita masuk Rumah Kurasi. Apa yang kurang nanti bisa kita bantu, kita kondisikan. Harapan kita, berawal dari Kota Kediri akan menjadi nasional dan membawa nama Jawa Timur,” jelas Sholikin. (Gan)

Teks Foto: Peluncuran Rumah Kurasi di Hotel Grand Surya, Kediri, Selasa (27/07/21) sore.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait