SURABAYA, Beritalima.com|
Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) sukses menggelar program pengabdian masyarakat (pengmas).
Pengabdian masyarakat yang bertajuk Sosialisasi Langkah Cuci Tangan yang Benar Guna Mewujudkan Masyarakat Sehat itu berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mambaul Maarif, Denanyar, Jombang.
Ketua Departemen Patologi Klinik FK Unair, Dr. Yetti Hernaningsih, dr., Sp.PK(K) menuturkan, program ini merupakan implementasi pengmas hibah Skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tahun 2023.
Tujuan dari pelaksanaan pengmas ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu kesehatan yang telah diperoleh di FK Unair. Hal itu, khususnya terkait penerapan langkah cuci tangan yang baik untuk meningkatkan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
“Tujuan dari pengmas ini adalah untuk menerapkan cuci tangan yang baik untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di MI Mambaul Maarif agar angka kesakitan mereka juga rendah. Apalagi mereka adalah generasi bangsa yang menjadi harapan kita semua sehingga kita berharap semoga mereka semua bisa sehat setelah sosialisasi ini,” tutur dr Yetti.
Praktik dan Uji Hasil
Dalam program pengmas tersebut, lebih dari 120 siswa-siswi MI Mambaul Maarif mendapatkan pembelajaran cara cuci tangan yang baik dan benar sesuai arahan pemateri, yakni Diah Puspita Rini, dr., Sp.PK(K). Selanjutnya, para siswa tersebut melangsungkan praktik cuci tangan secara langsung.
Tak hanya praktik cuci tangan, para siswa tersebut kemudian dijadikan sebagai sampel uji di Laboratorium Patologi Klinik RSUD dr Soetomo Surabaya. Hasil uji tersebut nantinya akan menjadi luaran untuk publikasi pada jurnal terakreditasi nasional maupun internasional.
“Jadi, kami melakukan uji coba, sebelum cuci tangan kami berikan apusan atau swab. Setelah itu, mereka lanjut cuci tangan yang baik dan benar dan setelahnya kami swab kembali dan kami lakukan kultur untuk mengetahui apakah nantinya terjadi perbedaan sebelum dan sesudah swab ini. Rencananya hasil ini nanti akan kami publikasikan di jurnal ilmiah internasional,” terang dr Yetti.
Antusiasme Peserta
Lebih lanjut, dr Yetti menilai pengmas ini mendapatkan sambutan menggembirakan dari pihak sekolah. Terlebih, para siswa yang ikut serta menunjukkan antusiasme yang cukup besar.
“Antusiasme anak-anak sangat di luar dugaan saya, ya. Mereka menunjukkan semangat yang begitu besar sehingga semangat mereka itu juga menambah semangat kita para pengabdi ini,” ucap Dosen FK Unair itu.
Senada dengan dr Yetti, salah satu guru pendamping MI Mambaul Maarif, Hafidlo Istiningrum juga menuturkan bahwa para siswa begitu antusias dengan adanya sosialisasi ini. Menurutnya, sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Terlebih, anak-anak adalah kelompok rentan terserang penyakit lantaran sering abai terhadap kebersihan tangan.
“Alhamdulillah pihak kami sangat bersyukur dan senang dengan kegiatan sosialisasi cara mencuci tangan yang baik dan benar ini. Karena jujur, anak-anak itu sering lupa untuk mencuci tangan ketika akan makan dan minum. Dan alhamdulillah anak-anak sangat senang, semoga mereka bisa melanjutkan dan meniru cara mencuci tangan yang baik dan benar,” ujar Hafidlo.
Harapan ke Depan
Melalui pengmas ini, dr Yetti berharap, baik Departemen Patologi Klinik FK Unair maupun MI Mambaul Maarif dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya. Selain itu, ia juga ingin agar program pengmas serupa dapat terus berjalan dan lebih berkembang di kemudian hari.
“Tentunya kita senang dan bangga karena bisa mengamalkan ilmu kita, apalagi kita juga membawa mahasiswa PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis). Harapannya tentu mereka bisa mengembangkan sosialisasi ini di tempat kerja mereka nanti,” harap dr Yetti. (Yul)