Malang, beritalima.com| Singapore International Foundation (SIF) bersama Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan Divisi Pekerjaan Sosial Sekolah dari Asosiasi Pekerja Sosial Singapura (SASW) meluncurkan program “Peningkatan Kompetensi Guru BK Jenjang SMK Tingkat Provinsi Jawa Timur” di Malang pada Selasa 1/08.
“Program tiga tahun ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan dan konseling bagi para siswa di Jawa Timur dengan mengembangkan keterampilan guru bimbingan dan konseling,” ungkap Manager, Communications & Engagement Singapore International Foundation (SIF), Nessi Nasrudin dalam rilisnya Rabu (2/8/2023).
Nessi menyampaikan bahwa inisiatif tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 111 Tahun 2014, yang menekankan pentingnya memberikan bimbingan dan konseling profesional sebagai komponen integral dari pendidikan dasar dan menengah.
“Di tingkat global, inisiatif ini mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN SDG) yang ke-4, guna memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk semua,” katanya.
Proyek T-CARE ini, lanjutnya akan melibatkan tim spesialis Singapore International Volunteers (SIV) untuk melatih dan membimbing 100 guru-guru konselor sekolah menengah kejuruan (SMK) dari 100 sekolah di Jawa Timur.
“Tim SIV dipimpin oleh Bapak Fang Xin Wei, Direktur dan Kepala Unit Bantuan Keuangan dan Layanan Keluarga Yishun di Singapore Children’s Society, dan terdiri dari para profesional pekerjaan sosial yang merupakan anggota SASW,” paparnya.
Dikatakanya bahwa kurikulum proyek tersebut mencakup serangkaian lokakarya tatap muka dan daring, serta simposium publik untuk para pendidik di Indonesia. Sesi-sesi ini, lanjutnya, akan berfokus pada bidang-bidang seperti dukungan perencanaan karier, teknik komunikasi orang tua yang efektif, dan strategi untuk membantu kaum muda yang menghadapi masalah kesehatan mental.
Selain itu, 20 guru akan dipilih dari kelompok tersebut untuk menjadi Master Trainer. Pada bulan Mei 2025, mereka akan melakukan studi banding ke Singapura, yang mencakup kunjungan ke organisasi pekerjaan sosial dan kesempatan untuk berinteraksi dengan para profesional di bidang industri.
“Kegiatan itu bertujuan memberikan wawasan yang berharga ke dalam ekosistem dan menunjukkan praktik-praktik teladan yang diadopsi oleh organisasi-organisasi tersebut,” tukasnya.
Ia menyebut para Master Trainer akan membagikan pengetahuan yang baru mereka peroleh kepada sesama pendidik di komunitas mereka. Tim SIV juga akan bekerja sama dengan mereka untuk mengembangkan seperangkat pedoman manajemen kasus yang komprehensif dengan tujuan untuk membangun alur kerja konseling yang lebih terstruktur dan efektif di sekolah-sekolah di Indonesia.
“Dengan menerapkan pedoman seperti itu, dampak yang lebih luas dan berkelanjutan akan tercipta di dalam komunitas lokal mereka. Diperkirakan sekitar 337.000 guru-konselor, siswa, dan orang tua di Indonesia akan mendapatkan manfaat dari proyek ini pada tahun 2026,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SIF. Ia mengaku sangat senang bisa bekerjasama denga SIF dan SAWS.
“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan SIF dan SASW untuk mengatasi tantangan bersama dalam menyediakan layanan konseling yang berkualitas di sekolah-sekolah,” ungkapnya.
Inisiatif ini, menurut Plt Walikota Batu itu, akan meningkatkan keterampilan guru konselor dan meningkatkan kesejahteraan siswa secara keseluruhan di Jawa Timur.
“Kami menantikan perspektif baru dari tim Singapura dan membangun hubungan profesional yang lebih kuat dengan mereka,” katanya.
Sementara itu Yum Sin Ting, Co-Chairperson Divisi Pekerjaan Sosial Sekolah di SASW, juga menambahkan bahwa layanan bimbingan dan dukungan siswa yang berkualitas di sekolah berkontribusi pada pertumbuhan siswa secara keseluruhan. Baik secara akademis maupun untuk kesejahteraan pribadi mereka.
“Kami sangat antusias untuk memulai perjalanan pembelajaran dan pertumbuhan bersama dengan rekan-rekan kami di Indonesia. Bersama-sama, kita dapat menciptakan dampak yang berarti dan membangun komunitas yang lebih kuat untuk mendukung kaum muda.” Tandasnya.
Program ini merupakan tonggak penting lainnya dalam persahabatan antara SIF dan Indonesia yang telah terjalin selama 31 tahun, untuk mendorong hubungan yang berkelanjutan antara masyarakat Singapura dan Indonesia. [Red]