SURABAYA, Beritalima.com|
Universitas Airlangga (UNAIR) terus berupaya meningkatkan reputasi dan rekognisinya di mata dunia. Salah satunya, baru-baru ini tim UNAIR melalui Airlangga Global Engagement (AGE) melakukan kunjungan ke London, Inggris. Berlangsung pada Sabtu-Kamis (4-9/12/2021), AGE UNAIR bertandang ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Inggris di London dan enam universitas di Inggris. Di antaranya, University of Strathclyde, University of Glasgow, University of Nottingham, University of Loughborough, University of Sussex, dan University of Leicester.
Iman Harymawan, Ph.D sebagai kepala AGE menyebutkan kunjungan tersebut memiliki empat tujuan utama. Yaitu, kolaborasi dengan KBRI Inggris, memperluas networking UNAIR di kancah internasional, melakukan evaluasi kegiatan Indonesian International Student Mobility Award (IISMA), dan rencana keterlibatan UNAIR dalam UKICIS.
Kolaborasi dan Launching IKA UNAIR Chapter UK. Pada hari pertama kunjungan, AGE UNAIR diterima langsung oleh pihak KBRI Inggris. Iman menjelaskan pertemuan itu bertujuan menghubungkan UNAIR dengan teman-teman diaspora di Inggris.
“KBRI kan punya data siapa saja dan aktivitas apa saja yang dilakukan teman-teman akademisi Indonesia di Inggris. Dengan begitu, kami berharap pertemuan ini bisa menjadi pintu untuk berkolaborasi dengan pada diaspora di sana,” terangnya.
Selain itu, bersama dengan beberapa alumni UNAIR yang tengah bekerja dan melanjutkan studi di Inggris, AGE berencana melakukan launching Ikatan Alumni (IKA UNAIR) chapter UK.
“Semoga IKA UNAIR ini bisa segera diresmikan pada Januari mendatang,” sambungnya.
Perluas Networking dengan 6 Universitas Inggris. Dalam kunjungannya bersama 6 universitas di Inggris, AGE telah menyepakati beberapa program kerja sama. Pertama, UNAIR dengan berbagai universitas tersebut akan melakukan support aktivitas terkait dengan student mobility.
“Mereka sudah terbuka untuk mengadakan visiting mobility. Dengan begitu, teman-teman UNAIR bisa apply position terkait kegiatan outbound yang diselenggarakan oleh berbagai universitas tersebut,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, AGE juga saling bertukar informasi terkait dengan saintis. Hal itu diharapkan agar peneliti UNAIR bisa melakukan kolaborasi research dengan para peneliti dari enam universitas tersebut.
Libatkan diri dalam UKICIS
Iman menuturkan, salah satu poin penting yang dilakukan AGE saat berkunjung ke University of Nottingham adalah melakukan diskusi terkait rencana gabungnya UNAIR ke dalam UKICIS. UKICIS sendiri merupakan sebuah konsorsium para diaspora ilmuwan dan universitas Indonesia-Inggris.
“Harapannya semoga semua rencana tersebut bisa tercapai dan UNAIR bisa gabung dalam UKICIS tahun depan,” pungkasnya. (Yul)